Page 314 - Prosiding Seminar Nasional: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional bekerja sama dengan Pusat Studi Hukum Agraria
P. 314
306 Prosiding Seminar: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya
secara yuridis berpindah kepada ahli warisnya. Berpindahnya hak milik atas rumah melalui
pewarisan.
b. Dialihkan
Dialihkan dapat diartikan sebagai berpindahnya hak milik atas rumah dari pemilik
rumah kepada pihak lain karena adanya suatu perbuatan hukum. Perbuatan hukum adalah
suatu perbuatan yang menimbulkan akibat hukum. Dengan suatu perbuatan hukum, hak
milik atas rumah berpindah dari pemiliknya kepada pihakn lain. Perbuatan hukum tersebut
antara lain jual beli, tukar-menukar, hibah, pemasukan dalam modal perusahaan (inbreng),
dan lelang.
Segala perbuatan yang terkait dengan peralihan hak atas tanah dan/atau bangunan pada
prinsipnya harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan, khususnya tentang prosedur pendaftaran tanah. Hal ini penting
dicermati guna memberikan perlindungan hukum, tidak hanya kepada para pelaku
2
usaha/bisnis properti, akan tetapi juga kepada para konsumen.
Pengertian Pendaftaran Tanah sendiri adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh
Pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan,
pengolahan, pembukuan dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis, dalam
bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun,
termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada
3
haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya.
Kegiatan Pendaftaran Tanah terdiri dari kegiatan Pendaftaran Tanah untuk pertama kali dan
Kegiatan Pemeliharaan Data. Kegiatan Pendaftaran Tanah untuk pertama kali adalah ke-
giatan yang dilakukan terhadap bidang tanah yang belum pernah terdaftar atau belum per-
nah disertipikatkan. Kegiatan pendaftaran tanah untuk pertama kali dapat dilakukan secara
sistematik ataupun secara sporadik. Pendaftaran Tanah secara sistematik adalah kegiatan
pendaftaran tanah untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak yang meliputi semua
obyek pendaftaran tanah yang belum didaftar dalam wilayah atau bagian wilayah suatu
4
desa/kelurahan. Sedangkan pendaftaran tanah secara sporadik adalah kegiatan pendaftaran
tanah untuk pertama kali mengenai satu atau beberapa obyek pendaftaran tanah dalam wila-
5
yah atau bagian wilayah suatu desa/kelurahan secara individual atau massal. Kegiatan peme-
liharaan data merupakan kegiatan yang bersifat lanjutan dari kegiatan pendaftaran tanah
untuk pertama kali, dimana dalam kegiatan pemeliharaan data dilakukan penyesuaian terha-
dap perubahan yang terjadi pada data fisik dan data yuridis atas bidang tanah yang telah
terdaftar.
2 Andika Wijaya dan Wida Peace Ananta, Hukum Bisnis Properti di Indonesia (Jakarta : PT Grasindo,
2017), hlm. 93.
3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, Pasal 1 angka 1.
4 Ibid. Pasal 1 angka 10.
5 Ibid.Pasal 1 angka 11.