Page 315 - Prosiding Seminar Nasional: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional bekerja sama dengan Pusat Studi Hukum Agraria
P. 315

Dinda Keumala: Permasalahan dalam Pendaftaran Peralihan Hak Atas Tanah ...     307


                  Terkait  dengan  persyaratan  dalam  pendaftaran  peralihan  hak  atas  tanah  karena
             pewarisan  selain  dibutuhkan  Surat  Kematian  dari  Pewaris,  juga  memerlukan  Surat
             Keterangan Ahli Waris yang sampai saat ini belum ada keseragaman bentuknya, dikarenakan
             masih  terdapatnya  pluralisme  hukum  waris  di  Indonesia,  sehingga  menyebabkan

             pemberlakuan  hukum  waris  yang  berbeda-beda  sesuai  dengan  golongan  penduduk  yang
             diatur  dalam  ketentuan  Pasal  131  juncto  Pasal  161  Indische  Staatsregeling  (IS).  Adanya
             perbedaan Surat Keterangan Ahli Waris yang diberlakukan bagi golongan penduduk yang

             berbeda-beda  dan  diterbitkan  oleh  instansi  yang  berbeda-beda  pada  prakteknya  sering
             menimbulkan  permasalahan  bagi  para  praktisi  hukum  terutama  bagi  para  Notaris  dan
             Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT).  Dalam prakteknya juga banyak terjadi pembuatan
             Surat Keterangan Ahli Waris yang isinya tidak sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 111 ayat

             (1) huruf c Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3
             Tahun 1997. Terlebih lagi semenjak adanya ketentuan dari Putusan Mahkamah Konstitusi
             Nomor : 46/PUU-VIII/2010 Tanggal 17 Pebruari 2012 dimana seorang Anak Luar Kawin dapat
             menuntut hak keperdataan dari ayah biologisnya, sehingga menimbulkan pro dan kontra

             pengertian hak keperdataan tersebut apakah termasuk hak mewaris dari ayah biologisnya.
             Selain itu, permasalahan pendaftaran peralihan hak atas tanah karena pewarisan disebabkan
             besarnya biaya pajak-pajak yang harus dibayar oleh para ahli waris. Seharusnya pewaris tidak

             dikenakan Pajak Penghasilan (Pph) dan ahli waris hanya membayar Bea Perolehan Hak atas
             Tanah dan Bangunan (BPHTB) saja, akan tetapi jika semasa hidupnya si Pewaris tidak pernah
             melaporkan  obyek  tanah  dan/atau  bangunan  yang  menjadi  harta  warisnya  dalam  SPT
             Tahunannya, maka para ahli waris wajib membayar Pajak Penghasilan (Pph) tersebut. Hal-

             hal tersebut yang akan Penulis angkat dalam penulisan yang berjudul “Permasalahan dalam
             Pendaftaran Peralihan Hak atas Tanah karena Pewarisan dan Cara Penyelesaiannya”.

             B. Permasalahan

                  Permasalahan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
             1.  Permasalahan  apa  yang  timbul  dalam  pendaftaran  peralihan  hak  atas  tanah  karena
                pewarisan?

             2.  Bagaimanakah cara penyelesaian masalah yang timbul dalam pendaftaran peralihan hak
                atas tanah karena pewarisan?

             C. Tujuan Penulisan

                  Adapun penulisan ini dibuat dengan tujuan :
             1.  Untuk mengetahui dan menggambarkan permasalahan yang timbul dalam pendaftaran
                peralihan hak atas tanah karena pewarisan.

             2.  Untuk mengetahui dan menggambarkan cara penyelesaian masalah  yang timbul dalam
                pendaftaran peralihan hak atas tanah karena pewarisan.
   310   311   312   313   314   315   316   317   318   319   320