Page 89 - Prosiding Seminar Nasional: Problematika Pertanahan dan Strategi Penyelesaiannya. Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional bekerja sama dengan Pusat Studi Hukum Agraria
P. 89

Sunaryo Basuki: Aspek Legal Permasalahan Hukum Tanah Hak Pengelolaan ...     81


                ayat  (2)  UUPA)  untuk  melaksanakan  UUPA  dan  peraturan  pelaksanaannya  di  Daerah
                (Propinsi, Kabupaten dan Kota).
             8.  Berdasarkan pasal 5 ayat 5 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 5 Tahun 1974, disebutkan
                bahwa “usaha pembangunan perumahan yang dimaksudkan dalam ayat 1 pasal ini tidak

                boleh diselenggarakan dengan menggunakan tanah kepunyaan pihak lain”. Ini berarti bah-
                wa baik usaha pembangunan perumahan yaitu rumah tunggal (single houses atau landed
                houses) maupun rumah susun tidak boleh diselenggarakan dengan menggunakan tanah

                kepunyaan pihak lain. Sedang yang di maksud “tanah kepunyaan pihak lain” adalah tanah
                dengan  hak  sewa  atau  hak  baru  di  atas  tanah  Hak  Milik,  karena  kurang  memberikan
                kepastian hukum kepada pihak pemilik rumah maupun pemilik satuan rumah susun (Hak
                Milik atas Satuan Rumah Susun), apalagi jika, rumah susun yang bersangkutan dibangun

                untuk MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) dengan pertimbangan sama sekali tidak
                memberikan perlindungan hukum kepadanya.

             D. Saran

             1.  Supaya  tanah  Hak  Pengelolaan  itu  tidak  dibiarkan  tanpa  dimanfaatkan  (mangkrak)
                sebaiknya Menteri Agraria, melalui Peraturan Menteri Agraria menyatakan berlaku kem-
                bali ketentuan PMDN No. 1 Tahun 1977, sehingga bagian-bagian tanah Hak Pengelolaan

                dapat  didaya  gunakan  kembali  dalam  rangka  perjanjian  kerjasama  PPKK  dengan  para
                investor.
             2.  Semoga Presiden, Bapak Joko Widodo dapat memperhatikan masalah di atas, sehingga
                Barang Milik Negara (BMN) dapat dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya kemakmuran

                rakyat (Pasal 33 ayat 3 UUD 1945) dalam rangka meningkatkan Pendapatan Negara Bukan
                Pajak (PNBP).
             3.  Bagi PT yang memerlukan tanah di PPKK, sebaiknya diusahakan untuk bekerjasama atau
                akuisisi saham PT yang telah memiliki dokumen dan perizinan untuk menguasai bidang

                tanah HGB sebelum tanggal 24 Oktober 1999.
             4.  Seyogianya  Peraturan  Menteri  Keuangan  RI  No.  78/PMK.06/2014  tentang  “Tata  Cara
                Pelaksanaan Pemanfaatan Barang Milik Negara” ditinjau kembali dan di revisi sehingga

                dapat memenuhi kebutuhan para investor yang menghendaki “Business Like” dan “Market
                Friendly”, dalam rangka memberi wewenang kepada investor atau developer (pengem-
                bang) untuk memenuhi kepentingan business-nya melalui penguasaan tanah areal pro-
                yeknya.

             5.  Kiranya pengaturan BMN atau BMD harus lebih luwes dengan memperhatikan kepen-
                tingan para investor atau developer dalam rangka pengembangan BMN atau BMD untuk
                memenuhi kebutuhan masyarakat dibidang permukiman dan kegiatan usaha.

             6.  Agar tanah menjadi optimal dan memberikan nilai tambah, dengan mengacu pada keten-
                tuan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 Tahun 1977 dengan memberikan HGB di atas
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94