Page 82 - Asas-asas Keagrariaan: Merunut Kembali Riwayat Kelembagaan Agraria, Dasar Keilmuan Agraria dan Asas Hubungan Keagrariaan di Indonesia
P. 82

penjelasan pemerintah, penghapusan erfpacht pertanian kecil dan
             konsesi kecil, pengawasan terhadap penjualan dan pelimpahan hak,
             pembaharuan dan pengguguran persewaan tanah kepada bangsa
             asing. Hak Indonesia mengawasi pemberian hak milik, persoalan
             agraris eigendom, pelaksanaan dari ontiginningsordonnantie, wakaf,
             tanah perdikan desa, konversi tanah dengan hak Indonesia, masalah
             tanah swapradja, ulayat, dan transmigrasi, menyusun monografi isi
             hak-hak Indonesia di daerah, penyelenggaraan Fabrieken-ordonantie,
             persewaan tanah dengan hak Indonesia kepada perusahaan pertanian.
             Ada banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan oleh lembaga baru
             untuk memperjelas persoalan-persoalan tanah, padahal semua problem
             tersebut nyaris tidak bisa dieksekusi tanpa hukum agraria nasional.

                   Tugas Agraria Umum (TU) menyusun surat edaran dan pedoman,
             mengikuti perkembangan tugas Kementerian Agraria, menjelaskan
             permasalahan tanah hutan, reboisasi, penentuan batas, houtaankap
             konsesi, penukaran tanah hutan, menyelesaikan perkara sipil di depan
             hakim, soal tanah yang berhubungan dengan hukum adat di daerah
             swapraja. Tugas Pimpinan Kantor Inspeksi Agraria Provinsi antara
             lain membantu gubernur dan kepala daerah melaksanakan wewenang
             menurut undang-undang di lapangan agraria, mengawasi perkantoran
             Pengawas Agraria di karesidenan dalam provinsi. Sementara tugas
             Pimpinan Kantor Pengawas Agraria Karisidenan membantu Residen,
             dan mengawasi perkantoran Agraria Daerah Tingkat I/II dalam
             Karesidenan. Demikian seterusnya sampai ke level Kantor Agraria
             Daerah Tingkat I/II dipimpin oleh Kepala Kantor Agraria Daerah
             Tingkat I/II. 50



             1.   Asa yang Tergapai: Panitia Negara Urusan Agraria, 1956

                   Langkah Menteri Agraria setelah ditetapkan sebagai lembaga
             yang sama dengan kementerian lain adalah segera membuat kajian
             kembali tentang panitia agraria yang sudah dibentuk selama dua kali.
             Sebagaimana amanat Keppres No. 5/1955 harus segera menyelesaikan

                   50 Selengkapnya lihat Surat Keputusan Menteri Agraria No. Sk.35/Ka. 27 Februari 1956.


                                   Dari Dirjen Agraria Menuju Kementerian Agraria  51
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87