Page 47 - Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
P. 47

Hilmar Farid, dkk.
            ringan dan pernyortiran tembakau, ketika tempat itu dalam keadaan
            penuh panen tembakau. Pemberontakan kepala-kepala suku Batak itu
            dipadamkam oleh pasukan tentara kolonial dari Riau dan Jawa. Setelah
            hasil penyelidikan atas pemberontakan itu diperoleh hasil bahwa pem-
            berian izin oleh sultan atas perluasan konsesi-konsesi lahan bagi perke-
            bunan telah melanggar hukum adat masyarakat Batak Karo. Semestinya
            perluasan kontrak-kontrak tanah tidak hanya dibicarakan oleh Sultan
            akan tetapi kepala-kepala suku. Akhirnya, Residen Sumatera memutus-
            kan pem-bayaran kontrak harus berlangsung untuk tiga pihak. Pemba-
            yaran sepertiga untuk Sultan, selanjutnya sepertiga untuk datuk-datuk
            suku Batak dan sepertiga untuk kepala-kepala desa. Keputusan dari Resi-
            den itu tetap sebagai pengaruh negatif, karena semakin banyak konsesi-
            konsesi perluasan lahan yang diberikan bagi perusahaan perkebunan.


            Komoditas Perkebunan

                Perkebunan-perkebunan pantai bagian timur Sumatera mengha-
            silkan berbagai macam komoditas, seperti tembakau, karet, teh, kopi dan
            kelapa sawit. Seluruh produk perkebunan itu diekpor ke manca negara.
            Tembakau gulung Deli di ekpor ke negeri-negeri Eropa, kemudian karet
            dikirim menuju Amerika dan Inggeris untuk memenuhi industi otomo-
            tif, kapal laut dan lain-lain. Sementara itu kelapa sawit, mulai ditanam
            bersamaan dengan karet tahun 1910-an untuk memenuhi beragam indus-
            tri di Eropa dan Amerika. Pada awalnya perkebunan-perkebunan di
            Sumatera Timur hanya menanam tembakau hingga ke hamparan agraria
            di Asahan. Oleh karena, tidak semua tanah di sana cocok dan subur untuk
            penanam tembakau, maka hampir ratusan perkebunan tembakau tutup
            dan banyak yang beralih ke penanaman komoditas karet, kelapa sawit
            dan teh. Bagaimana perubahan ruang agraria di Sumatera Timur dengan
            masuknya tanaman ekspor itu? Persoalan itu akan dibahas dibawah ini.


            Tembakau

                Pada 1869 Jacob Nienhuys mendirikan perusahaan terbatas Deli
            Maatschappij dengan luas perkebunan 26.000 bau (1 bau= 0,7 hektar).

            38
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52