Page 48 - Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
P. 48

Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
               Kemudian pada 1872 telah berdiri 22 perusahaan perkebunan tembakau
               yang masih di ruang geografi Deli bawah. Pada 1880 meluas ke daerah
               Langkat dan Serdang dengan jumlah perkebunan 49 buah. Selanjutnya,
               pada 1890 telah meningkat menjadi 148 buah perusahaan. Perluasan per-
               kebunan tembakau menyebar dari Deli bawah ke pedalaman hingga
               tenggara sepanjang sungai Asahan. Namun demikian, pada 1896 mulai
               terjadi peningkatan bea cukai tembakau di Amerika yang menciptakan
               krisis harga tembakau, tetapi krisis itu tidak mempengaruhi keuntungan
               perusahaan perkebunan. Masalah pembibitan dan kesuburan tanah yang
               mempengaruhi kemerosotan perusahaan perkebunan tembakau.  Mulai
               tahun 1904 perusahaan-perusahaan perkebunan beralih ke tanaman
               karet dan kelapa sawit, jumlah perkebunan tembakau merosot menjadi
               114 perkebunan. Pada 1920 jumlah perkebunan tembakau hanya 97 buah
               dan tahun 1928 merosot lagi mencapai 72 perkebunan. Selanjutnya pada
               masa krisis ekonomi 1930-1933, perkebunan tembakau terjadi masa
               penciutan, penutupan perusahaan-perusahaan tembakau tanah tinggi
               di Langkat dan Deli. Pada 1934, perusahaan tembakau hanya tersisa 45
                          27
               perkebunan.  Akhirnya perusahaan tembakau pada 1958 tinggal 26
               perkebunan dan kembali ke ruang penanaman semula di sekitar Deli
               bawah. 28














                   27  Pada masa depresi ekonomi perusahaan-perusahaan perkebunan tembakau
               memulangkan buruh-buruh kontrak dari Jawa dalam jumlah besar sekitar puluhan ribu
               orang. Karena perusahaan-perusahaan perkebunan tidak mampu membayar upah
               mereka. Juga, pada 1931 Koeli Ordnonasi dihapuskan atas desakan pemerintah Amerika
               Serikat bahwa komoditi yang dihasilkan dari kerja paksa tidak diperbolehkan masuk ke
               pasar AS.
                   28  Pada tahun 1958 juga terjadi nasionalisasi terhadap perkebunan-perkebunan Deli
               Maatschappi, Senembah Maatschappij dan Tinta Raja Maatschappij milik perusahaan
               Swiss.

                                                                         39
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53