Page 55 - Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
P. 55

Hilmar Farid, dkk.
                               34
            secara tidak langsung.  Sebelum Perang Dunia II, lebih dari 75 persen
            kelapa sawit yang diimpor oleh AS dipasok dari Sumatera, dan 46 persen
            dari karet Sumatera disalurkan ke dalam industry mobil Amerika dan
            industry-industri yang bersangkutan. 35

                Penanaman kelapa sawit berkembang mulai tahun 1915 dengan ar-
            eal tanah 3.294 hektar dan pada 1925 telah meningkat perluasannya
            menjadi 29. 402 hektar. Perluasan industri perkebunan kelapa sawit hing-
            ga tahun 1938 telah melebar mencapai 92. 307 hektar didaerah Langkat,
                                                36
            Batubara, Pematang Siantar dan Asahan.  Tidak semua perusahaan
            perkebunan kelapa sawit memiliki pabrik pegolahan minyak mentah
            sawit atau crude palm oil (CPO), injehanya perusahaan besar yang
            mempunyai pabrik CPO pada saat itu. Perkebunan-perkebunan kecil
            dan menengah yang berlokasi di pelosok harus membawa pane kelapa
            sawit ke Medan dan Binjei untuk diolah kemudian. Produk CPO itu akan
            diekspor ke Batavia, Singapura, Amerika Serikat, Belanda dan negara
            Eropa lainnya, Cina, Hong Kong dan Jepang. Produk minyak mentah
            sawit dikonsumsi untuk kebutuhan pelumas otomotif, industri dan
            rumah tangga.


            Proses perkembangan modal dan buruh perkebunan

                Cirikhas dari perusahaan perkebunan di pantai timur Sumatera
            adalah semua yang mendorong pertumbuhan perusahaan berasal dari
            luar, baik kapital maupun tenaga kerja. Kalau kita mau membahas per-
            kembangan modal di perkebunan Sumatera Timur pada awalnya tidak
            bisa lepas dari modal Belanda. Meskipun, pada tahun-tahun 1900 mulai
            masuk investasi dari Amerika Serikat, Inggeris, Belgia, Prancis dan dalam
            jumlah kecil dari Jepang dan Jerman. Masalah yang menarik untuk dija-



                34  James, W. Gould. Americans in Sumatra. (The Hague: Martin Nijhoff, 1961),
            hlm., 32.
                35  Ibid., Gould. Americans in Sumatra. hlm., 33.
                36  Pada pasca 1945 perkebunan kelapa sawit mengalami kemerosotan, luasnya
            menjadi 73.621 hektar. F.C. van Heuren. “De Oliepalm.” Dalam, Landbouw in de
            Indische Archipel., hlm. 593.

            46
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60