Page 58 - Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
P. 58

Sejarah/Geografi Agraria Indonesia





















                   Kantor pusat Deli Maatschappij di Medan tahun 1900, Koleksi KITLV
                   Kemudian, tahun 1879 berdiri Handelsvereeniging Amsterdam (HVA)
               perusahaan perkebunan besar dan bank yang didirikan oleh sekelompok
               bankir dan pedagang Belanda. Selanjutnya, tahun 1888 berdiri Standar
               Chatered Bank dan 1892 disusul oleh Nederlandsch Handel Maatschappij
                     40
               (NHM).  Perusahaan-perusahaan itu selain berperan sebagai bank, juga
               berfungsi sebagai institusi yang membiayai perkebunan dan menga-
               palkan produk-produk perkebunan.

                   Pada 1901 Deli Maatschappij membagi keuntungan sebesar 100
               persen. Rata-rata keuntungan itu berjumlah 50 persen. Dengan modal
               kerja 25 juta gulden. Keuntungan yang dibagikan seluruhnya sebesar 16
               juta gulden. Pada 1893 kantor pusat Deli Maatschappij di pindahkan dari
               Medan ke Amsterdam, dan untuk selanjutnya disanalah direksi berke-
               dudukan dan disana pula rapat pemegang saham diselenggarakan.
               41 Kepindahan ini memperlihatkan bahwa pemilik kapital ingin melaku-
               kan pengawasan. Namun demikian, menurut Cremer, pemindahan kan-
               tor pusat ke Amsterdam bahwa negeri induk mempunyai sumbangan
               modal besar dalam pembukaan industri perkebunan Sumatera Timur.

                   40  Nederlandsch Handel Maatschappij (NHM) berdiri tahun 1824, adalah setengah
               perusahaan perkebunan dan setengah lagi sebagai bank. NHM mempunyai 170 perke-
               bunan gula di Jawa dan mempunyai armada kapal yang mengangkut hasil perkebunan di
               Jawa sebelum terbentuknya Koninklijke Paketvaart Maatschappij tahun 1880. Untuk hal
               ini lihat. JNFM. O. Campo. Koninklijke Paketvaart Maatschappij. Stoomvaart en staat-
               vorming in de Indonesische archippel 1888-1914. (Hilversum:Verloren, 1999), hlm., 636.

                                                                         49
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63