Page 57 - Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
P. 57
Hilmar Farid, dkk.
untuk membuka tanah itu dan mengolahnya untuk perkebunan tem-
bakau. Pada 1867, Nienhuys mendirikan Deli Maatschappij dengan
penambahan tanah konsesi seluas 26.000 hektar. Pada 1870, Nienhuys
menyerahkan perusahaan terbatas Deli Maatschappij kepada seorang
pengusaha J.T. Cremer. Melalui Cremer, Deli Maatschappij mengalami
kemajuan penting dalam perluasan perusahaan perkebunan. Pada 1873,
Cremer mendesakkan berdirinya perusahaan kereta-api Deli Spoor
Maatschappij (DSM) yang menghubungkan produk-produk agraria
dengan pasar dunia. Juga, kemudian kereta-api adalah kendaraan
transportasi untuk pengangkutan keluar-masuk tenaga kerja perke-
bunan dari Jawa ke Sumatera dan jaringan transportasi regional. Cremer
pula yang mendorong para tuan kebun tembakau untuk mendirikan
Deli Planters Veerening (DPV) untuk memperjuangkan kepentingan
38
mereka mendapatkan konsesi dan tenaga kerja. Deli Maatschappij
merupakan perusahaan perkebunan teratas di Sumatera Timur. Pada
1873 telah mempunyai 26.000 hektar, terdiri dari tiga perkebunan dengan
tenaga kerja 1.525 kuli tetap (diantaranya 1400 Cina) dan kira-kira 358
orang kuli bebas (orang Batak dan Melayu). Pada 1887 kantor besar di
pindah ke Medan yang menjadi ibukota residensi. Pada masa kepemim-
pinan Cremer, modal Deli Maatschappij meningkat pesat dari 300.000
gulden 1871 dan menjadi 2.000.000 gulden di tahun 1883. Pada tahun
yang sama produksi bergerak menanjak dari 1315 pak menjadi 22.000
pak. 39
38 J.T. Cremer di Deli seperti raja tanpa mahkota, dia juga terlibat dalam perang
Aceh dan karir politik tertingginya sebagai menteri kolonial. Untuk hal ini lihat. Op.Cit.,
Breman. Menjinakkan sang kuli…. hlm., 76.
39 Op.Cit., Breman. Menjinakkan Sang Kuli. hlm., 75.
48