Page 62 - Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
P. 62

Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
               tidak diperbolehkan memutuskan hubungan kerja dan mencari peker-
               jaan di perusahaan lain. Kemudian, kontrak kerja kuli selama 3 tahun
               dan diharuskan membayar uang panjar serta hutangnya pada perusahaan
               perkebunan. Selain itu, Koeli Ordonantie hanya berlaku untuk buruh-
               buruh dari luar, tidak berlaku bagi buruh-buruh Batak dan Melayu. 50
               Pertanyaan lainnya dasar-dasar apa dipergunakan perusahaan perke-
               bunan untuk menjalankan Koeli Ordonantie? Apakah terjadi perlawanan
               dari pihak kelas buruh terhadap kesewenangan pihak pemilik kapital?
               Apakah setelah dicabutnya Koeli Ordonantie terjadi perubahan dalam
               organisasi produksi dan manajemen perkebunan? Juga, bagaimana
               pengalaman buruh dalam pendudukan Jepang? Apakah pada masa revo-
               lusi kemerdekaan terjadi perubahan dalam hirarkhi perkebunan?
                   Penguasaan tanah di cultuurgebied pantai timur Sumatera diserah-
               kan dari penguasa lokal kepada tuan kebun dalam bentuk konsesi jangka
               panjang sebagaimana telah diutarakan dibagian sebelumnya. Kemudian,
               pada masa perintisan perkebunan 1860-an hingga 1900-an tenaga kerja
               langka diperoleh maka paksaan untuk melakukan produksi kepada bu-
               ruh menjadi syarat utama bagi pengikat tenaga kerja. Kuli pada waktu
               pertamakali datang atau menyetujui kontrak kerja diberikan uang panjar
               yang digunakan untuk membayar keperluan utang sanak keluarga yang
               ditinggalkan. Kuli diwajibkan untuk membayar uang panjar sepanjang
               menjadi kuli kontrak. Juga, kuli tidak diperbolehkan memutus hu-
               bungan kerja atau bekerja dengan perusahaan perkebunan lain. Jika
               ikatan kerja itu dilanggar maka kuli akan dikenakan hukuman. Tuan
               kebun meng-anggap kekuasaan hukum dan polisi berada pada Sultan
               Deli. Ini adalah tafsiran kekuasaan kolonial yang secara diam-diam dise-
               tujui. Sultan tidak melaksanakan sendiri wewenangnya, tetapi melalui
               tuan kebun. Demikian pula, tuan kebun menganggap berhak untuk mela-



                   50  Ikatan kerja kontrak adalah pasar tenaga kerja tertutup. Dalam pengertian
               perusahaan perkebunan harus memulangkan tenaga kerjanya setelah habis kontraknya
               dan dapat membayar uang panjar dan hutang. Jika kontrak diperpanjang akan terjadi
               persaingan tenaga kerja dengan perusahaan perkebunan lainnya. Untuk hal ini lihat.
               Razif. “Buruh Kontrak di Sumatra Timur 1920-1930”. Prisma. No. 2. Agustus 1997.
                                                                         53
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67