Page 63 - Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
P. 63
Hilmar Farid, dkk.
kukan pengawasan sendiri terhadap kuli ditempat kerja. Juga, sebagai
alasan untuk menegakkan disiplin keras terhadap rendahnya mutu kerja.
Pada 1883 di Sumatera Timur telah bekerja sekitar 21.000 kuli dari
Cina yang berasal dari straits settlements. Tahun 1888 telah meningkat
hingga diperkirakan 45.000 orang. Kemudian, diperkirakan dari tahun
1888 hingga 1900 datang sekitar 70.000 kuli dari Cina Selatan. Hampir
seluruh buruh Cina yang terakhir dipekerjakan diperusahaan perke-
bunan yang menjadi anggota DPV. Banyak buruh-buruh dari Cina direk-
rut dari suku Hakka Cina bagian selatan. Buruh-buruh kontrak Cina
menandatangani kontraknya di desa tempat mereka direkrut atau di
pelabuhan-pelabuhan keberangkatan mereka menuju Sumatera. Juga,
terdapat satu desa di Cina yang dalam kondisi gagal panen dan hampir
seluruh lelaki di sana menjadi buruh kontrak. Panen dari desa tersebut
51
teserang hama yang mengakibatkan gagal panen. Buruh-buruh dari
Cina bekerja pada masa perintisan perkebunan dan pembuatan jalan-
jalan baru untuk menuju ke perkebunan. Biasanya perkejaan pembuatan
jalan baru dengan membuka hutan. Selain itu, pada 1888 hingga 1900
mulai berdatangan buruh-buruh kontrak dari Jawa diperkirakan jum-
lahnya 7 hingga 8 persen dari kuli kontrak secara keseluruhan. 52
Buruh-buruh kontrak Cina membukan jalan perkebunan baru di Deli Tahun
1898, Koleksi KITLV
51 Op.Cit., Breman. Menjinakkan sang kuli. hlm. 125.
52 Op.Cit., Breman. Menjinakkan sang kuli. hlm., 178.
54