Page 56 - Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
P. 56

Sejarah/Geografi Agraria Indonesia
               dikan pertanyaan apa yang mendorong modal-modal asing untuk ber-
               operasi di Sumatera Timur? Sudah pasti yang pertama adalah mem-
               peroleh penggunaan konsesi tanah dalam jangka panjang yakni 75 tahun.
               Dengan jangka waktu sepanjang itu, pengusaha-pengusaha perkebunan
               bisa dengan mudah mengajukan kredit dan pinjaman modal kepada
               perusahaan dagang dan bank. Namun, masalah lainnya yang mendorong
               kapital asing beroperasi di Sumatera Timur adalah kuli yang didatangkan
               dari Asia seperti Cina, Jawa, Bengal dan Thailand dengan harga murah
               dan dengan ikatan kontrak. Kuli-kuli kontrak pada awalnya didatangkan
               pelabuhan Singapura dan Penang, dan kemudian dikerahkan langsung
               dari Cina Selatan. Baru pada tahun 1890-an kuli-kuli didatangkan dari
               Jawa dalam jumlah besar. Sebelum membicarakan buruh kontrak dalam
               pengalamannya di ruang agraria pantai timur Sumatera, maka terlebih
               dahulu dibahas perkembangan kapital di perkebunan.
                   Kebijakan pemerintah kolonial tahun 1870 dengan memberikan
               kesempatan seluas-luasnya kepada pihak swasta merupakan kondisi bagi
               beroperasinya kapital di pantai bagian timur Sumatera. Tidak hanya
               modal Belanda yang beroperasi di sana, tetapi kapital dari belahan dunia
               lainnya sebagaimana telah disinggung di atas. Juga, pemerintah kolonial
               memberikan keleluasaan kepada sultan-sultan di Sumatera Timur untuk
               melayani para pemilik kapital dengan memberikan konsesi tanah jangka
               panjang. Kondisi ini menyediakan penghimpunan kapital secara inter-
               nasional. Di tambah pula, dalam 50 tahun pertama pasifnya kekuatan
               kelas buruh diperkebunan, yang tidak mengherankan 1/3 pendapatan
                                                          37
               ekspor Hindia Belanda berasal dari Sumatera Timur.  Kondisi ini menjadi
               dasar bagi ekspansi kapitalisme di Eropa dan Amerika. Juga, seluruh
               geografi Sumatera mengalami perubahan, memproduksi ruang yang
               terintegrasi dengan pasar dunia.
                   Pada 1864 Jacob Nienhuys sebagai pionir tuan kebun tembakau men-
               dapatkan tanah konsesi 12.000 hektar, dia mendapatkan 800 kuli kontrak


                   37  Produk-produk agaria dari Sumatra Timur adalah tembakau, karet, teh, minyak
               kelapa sawit dan sisal. Semua produk itu di ekspor ke pasa dunia. Untuk hal ini lihat.
               Op.Cit., Ann Stoler. Capitalism and Confrontation…. hlm., 23.
                                                                         47
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61