Page 127 - Reforma Agraria Tanah Ulayat
P. 127

Akan tetapi,  jika ditelusuri  lebih jauh,  program formulasi
          pertanahan–seperti reforma agraria–mempunyai agenda-agenda
          ekonomi politik tertentu terkait kepentingan pemerintah untuk
          mendata  (legibility) dan  merespon berbagai  protes agraria
          (agrarian  unrest) yang  terjadi. Pemerintah  juga  memanfaatkan
          program tersebut  supaya akses  terhadap tanah  dapat  lebih di-
          kenali (legible), atau dengan kata lain agar lebih mudah dimengerti
          dan diatur pengelolaannya oleh negara. Dalam pelaksanaannya,
          program tersebut melibatkan berbagai macam sarana teknologi
          pengawasan  yang  mencakup  peta,  survei, registrasi kadastral,
          pagar, patok, dan pos-pos perbatasan. 145

             Kemudian, menguatnya hak privat dalam program reforma
          agraria juga merupakan sepaket agenda ekonomi politik untuk
          menghilangkan  konstruksi kepemilikan  bersama  masyarakat
          adat–yang merupakan ciri  khas tanah ulayat. Mengenai hal
          ini, Mukmin  Zakie mengatakan  semakin menguatnya hak
          kepemilikan  (property rights) perorangan yang  terdapat  dalam
          program reforma agraria berdampak  pada semakin lemahnya
                                            146
          hak  ulayat  suatu  masyarakat  adat , pada titik  paling  ekstrim
          bahkan menyebabkan hilangnya hak ulayat tersebut.

             Aturan-aturan hak kepemilikan (property rights), seturut
          teori  ekonomi  politik  neoklasik,  selain merupakan komponen
          dasar yang dimaknai sebagai hak untuk memiliki, menggunakan,
          menjual  dan mengakses  kekayaan  secara bebas,  juga dapat
          digunakan untuk membatasi jenis-jenis efek eksternalitas yang




          145   Derek Hall et.al., Op. Cit., pp. 30-34.
          146   Mukmin Zakie, “Konsepsi Hak Menguasai oleh Negara atas Sumberdaya Agraria,” Jurnal
            Hukum, Vol. 29, No. 12, 2005, hlm. 111.



         92   Reforma Agraria Tanah Ulayat
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132