Page 137 - Reforma Agraria Tanah Ulayat
P. 137
lanjut oleh Pemerintah Kabupaten Kampar/Pemerintah
Desa Senama Nenek.” Artinya, lahan seluas 300-an hektar ini
dianggap berada di luar agenda reforma agraria sehingga tidak
langsung diredistribusikan ke masyarakat. KS, selaku Sekretaris
Desa Senama Nenek, menyatakan lahan yang belum sempat
diredistribusi kepada masyarakat lewat program TORA atau
reforma agraria akan dibagi rata, yang mana akan dibuatkan
peraturannya terlebih dahulu baik bentuknya nanti Peraturan
Daerah Kabupaten Kampar ataupun Peraturan Desa. 154
Sementara H, Kepala Suku Pitopang versi Pucuk Adat dan
Imam Negeri, menyebut lahan seluas 300-an hektar yang belum
disertifikatkan akan diberi kepada anak kemenakan masyarakat
adat Senama Nenek yang belum dapat, keluarga yang baru
155
menikah, bujang, maupun gadis yang belum berumah tangga.
Selama saya berada di lokasi dalam kegiatan mengumpulkan data
untuk penulisan kajian ini, lahan tersebut belum mempunyai
kepastian secara de jure siapa yang memiliki hak atasnya.
Namun, faktanya (de facto) lahan tersebut masuk dalam wilayah
operasional yang dikuasai oleh KNES.
Hasil dari inventarisasi dan identifikasi subjek penerima
reforma agraria di Senama Nenek kemudian dituangkan ke dalam
Berita Acara Pelaksanaan Inventarisasi dan Identifikasi Objek
dan Subjek Redistribusi Tanah Nomor 2306.1/BA-14.400.NP.
02.03/VII/2019 bertanggal 12 Juli 2019 dan Keputusan Bupati
Kampar Nomor 592-494/VII/2019 bertanggal 26 Juli 2019
tentang Penetapan Calon Subjek Redistribusi Tanah Menjadi
Subjek Redistribusi Tanah di Kabupaten Kampar Provinsi Riau.
154 Wawancara, 30 Desember 2021.
155 Wawancara, 2 April 2021.
102 Reforma Agraria Tanah Ulayat