Page 283 - Berangkat Dari Agraria
P. 283
260 Berangkat dari Agraria:
Dinamika Gerakan, Pengetahuan dan Kebijakan Agraria Nasional
Ketika kearifan budaya Badui telah menginspirasi Presiden
Jokowi untuk mengangkatnya ke pentas nasional, menjadi penting
bagi pemerintah untuk melanjutkan serangkaian langkah konkret
dalam mengakui, melindungi, menghormati dan memajukan
kehidupan komunitas-komunitas masyarakat adat. Dari Badui
menuju pemerdekaan masyarakat adat di Nusantara dari segala
sumber dan bentuk kemiskinan dan keterbelakangan yang diakui
masih sangat menggejala.
Selain itu, bersama DPR memastikan segera menyusun
RUU Masyarakat Adat yang sejalan dengan cita-cita perjuangan
masyarakat adat. Pemerintah juga penting untuk melaksanakan
berbagai program dan kegiatan strategis lainnya. Pengakuan
hutan adat dan tanah adat sebagai bagian dari wilayah adat perlu
diakselerasi. Perlindungan nilai-nilai lokal dan situs-situs budaya
masyarakat adat juga perlu dikembangkan. Masyarakat adat adalah
sumber eksistensi kita sebagai bangsa Indonesia yang merdeka.
Penghormatan kepada nilai-nilai budaya yang berlaku pada
komunitas-komunitas masyarakat adat, adalah juga penghormatan
pada taman sari kebudayaan nasional kita. Merdeka! *
7.6. Hutan untuk Kemakmuran Rakyat 78
Hari ini, 21 Maret, selalu diperingati sebagai hari hutan sedunia.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyerahkan surat keputusan
hutan sosial dan surat keputusan (SK) tanah obyek reforma agraria
di Desa Simangulampe, Kecamatan Baktiraja, Kabupaten Humbang
Hasundutan, Sumatera Utara (3/2). Penyerahan pengusahaan
kawasan hutan negara oleh masyarakat dan pelepasan kawasan hutan
untuk tujuan reforma agraria menjadi kepedulian pokok yang kerap
ditunjukkan Presiden. Perluasan target nasional dari Perhutanan
Sosial seluas 12,7 juta hektare (ha), dan pelepasan kawasan hutan
untuk reforma agraria seluas 4,1 juta ha terus dikejar pemerintah.
78 Media Indonesia, 21 Maret 2022.