Page 430 - Berangkat Dari Agraria
P. 430
BAB XI 407
Dinamika Jalan Kebudayaan
Menurut Ali Usman (2019), sejak awal berdiri, NU dan
Muhammadiyah memiliki perhatian yang sangat serius terhadap
perkembangan pendidikan di Indonesia. Itulah sebabnya, hingga kini
NU dan Muhammadiyah memiliki aset ribuan lembaga pendidikan,
dari tingkat paling dasar (PAUD) sampai perguruan tinggi (PT).
NU dikenal memiliki jaringan lembaga pendidikan pesantren yang
sangat luas, begitu pula dengan Muhammadiyah dikenal karena
jumlah aset lembaga pendidikan formalnya yang juga banyak.
NU dan Muhammadiyah memiliki kekuatan besar yang
mengombinasikan pendidikan agama dan umum. Di dalamnya
terdapat komponen bangsa yang mewarnai perkembangan
pendidikan dan kebudayaan Indonesia. Murid atau peserta didik, juga
guru, kepala sekolah dan tenaga pendidik yang jumlahnya puluhan
juta, tentu menjadi konstituen politik yang bertali mandat dan
bertali gugat ke pemerintah. Selama ini, selain melalui Kemdikbud
juga Kementerian Agama, pemerintah mendukung pengembangan
pendidikan di NU dan Muhammadiyah.
Setelah Mas Menteri mohon maaf kepada NU, Muhammadiyah,
dan PGRI serta siap mendengar dan siap belajar, kini giliran pimpinan
ormas sebaiknya memfokuskan perhatian menuju rekonsiliasi guna
mewujudkan kolaborasi untuk meningkatkan kualitas guru, kepala
sekolah dan tenaga pendidik. Kemauan pemerintah mengevaluasi
seleksi POP menjadi sinyal perbaikan sekaligus akomodasi
kepentingan yang secara cepat dan rendah hati. Perbaikan sistemik
tata kelola POP jadi konsekuensi logis yang ditunjukkan Kemdikbud.
Diharapkan, konsep dan praktik pendidikan nasional yang
lebih jelas dan terbuka untuk menggerakkan pendidikan yang
memerdekakan. Kita sadar, kemajuan pendidikan itu prasyarat
bagi kemajuan bangsa. Karenanya, pendidikan harus dipimpin oleh
orientasi kemajuan dalam jiwa kekinian, tanpa melupakan sejarah
emas yang telah ditorehkan sebelumnya. *