Page 289 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 289
Mochammad Tauchid
perekonomian yang mengenai pengembalian tanah-tanah
onderneming mendapat perhatian yang pertama. Sebelum
soal-soal lainnya dibicarakan, soal pengembalian kebun-kebun
mendapat prioritas pertama untuk segera dijalankan. Perginya
serdadu-serdadu Belanda dari Indonesia, sudah didahului dengan
kedatangannya pengusaha-pengusaha kebun. Banyak juga
tentara Belanda yang hanya berganti baju menjadi planters.
Kembalinya pengusaha-pengusaha onderneming segera
menimbulkan sengketa tanah. Sengketa antara rakyat yang
sudah menduduki tanah dengan pihak onderneming. Di tem-
pat-tempat itu timbul pergolakan yang tidak reda-redanya,
dan tidak sedikit memakan korban. Kejadian-kejadian di Suma-
tera Timur, Subang, Ciamis, Kediri dan tempat-tempat pusat
perkebunan lainnya, menimbulkan pergolakan yang memakan
korban rakyat. Orang gampang menjatuhkan kesalahan pada
pihak-pihak yang sedang berebut, tetapi tidak semudah itu
untuk menyelesaikan.
Soal ini adalah soal yang berhubungan erat dengan soal
politik, dan soal-soal psykologis di samping soal pokok eko-
nomis.
III. Sengketa Tanah
Sebagai telah diutarakan di muka, tanah adalah tiang dan
sumber hidup manusia. Bagi rakyat tani, tanah adalah nya-
wanya. Karena itu tidak aneh kalau soal tanah selalu menjadi
pangkal sengketa, menjadi perebutan. Perebutan dengan
tetangga sedesa, perebutan antara orang di satu desa dengan
orang desa lainnya. Menjadi pangkal sengketa antar bangsa
dengan bangsa, negara dengan negara.
Sengketa tanah sudah sejak jaman dahulu adanya. Satu
268