Page 292 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 292
Masalah Agraria di Indonesia
juga mengadili perkara-perkara perselisihan tanah antara rak-
yat (wong cilik) dengan kaum bangsawan. Di antaranya per-
nah mengadili perkara tanah karena penduduk yang menggu-
gat putera mahkota. Membuktikan adanya pengakuan dan
kepercayaan adanya pengadilan itu.
Sesudah adanya perubahan hukum tanah dan pengha-
pusan lungguh (apanageschap) sejak tahun 1912, pekerjaan
Balemangu dibatasi, yaitu hanya untuk urusan-urusan dan
perkara tanah, air dan perkara kebekelan serta perkara-perka-
ra yang bersangkutan dengan soal-soal tersebut.
Betapa banyak soal-soal dan perkara tanah di daerah Yog-
yakarta yang diurus dan diselesaikan oleh Balemangu dapat
dilihat dari angka-angka seperti di bawah :
Tahun Banyaknya Perkara
perkara pekarangan
1892 400 -
1899 355 55
1900 394 48
1901 426 54
1902 407 -
1904 398 -
1906 364 -
1907 376 72
1909 381 52
1910 450 52
1911 510 69
1912 368 (mulai pengha - 50
1913 284 pusan apanage) 60
1914 281 54
1915 244 65
1916 240 63
1917 139 42
271