Page 321 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 321

Mochammad Tauchid

              dukan Jepang”. (lihat lampiran No X di belakang).
              Surat edaran itu menyatakan bahwa pemerintah mengakui
              terjadinya pengambilan tanah rakyat dengan paksaan oleh
              kekuasaan Pemerintah Militer Jepang dulu yang dipergu-
              nakan untuk kepentingan perang Jepang. Sesudah zaman
              Republik ada yang diteruskan dipakai, ada juga yang tidak
              dipergunakan lagi.
              Pendirian dan sikap pemerintah RI dalam soal ini ialah:
              Tanah-tanah yang tadinya diambil dengan paksa dari tangan
              rakyat, harus kembali kepada yang berhak semula atau ahli
              warisnya, dengan kewajiban mengganti kerugian yang su-
              dah diterimanya. Adapun tentang kedudukan tanah itu
              dinyatakan: Bilamana tanah milik Indonesia itu dulu diambil
              dengan tidak mendapat pengganti kerugian (uang pem-
              belian), maka tanah itu menurut hukumnya tetap menjadi
              kepunyaan pemilik semua. Sedang tanah-tanah yang dulu
              waktu diambilnya sudah mendapat uang “pembelian” (ganti
              kerugian), dianggap sudah dibeli oleh pemerintah, dan ta-
              nah itu yuridis sudah lepas dari haknya pemilik semula dan
              menjadi tanah negeri (tanah G.G atau vrij landsdomein).
              Dan atas tanah ini maka menurut pendirian di atas, oleh
              pemerintah akan dikembalikan kepada pemiliknya.
                Instruksi dan surat edaran diatas itu ternyata umumnya
            belum dapat dijalankan dan buat daerah-daerah bekas negara-
            negara bagian sering orang-orang pemerintah di sana merasa
            tidak terikat oleh instruksi-instruksi itu karena instruksi itu
            dikatakan hanya berlaku buat bekas daerah republik (Yogya-
            karta).
                Rakyat tani dengan organisasinya banyak mengikuti
            instruksi-instruksi itu dan dijandikan pegangan dalam

            300
   316   317   318   319   320   321   322   323   324   325   326