Page 318 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 318

Masalah Agraria di Indonesia

                seolah-olah dianggap hanya sebagai soalnya satu golongan,
                yaitu golongan Tani yang tidak berarti yang disangkanya akan
                berhenti dengan sendirinya nanti kalau didiamkan saja.
                    Masyarakat dan umumnya orang-orang yang mestinya
                harus memperhatikan soal ini, kurang mengetahui sebenar-
                benarnya persoalan. Peristiwa-peristiwa yang terjadi dari per-
                buatan-perbuatan rakyat tentang ini diterimanya sebagai keja-
                dian yang timbul karena ketidaktaatan rakyat kepada Peme-
                rintah. Dianggapnya sebagai perbuatan yang sengaja membuat
                onar dan kacau, tidak dicarinya pangkal-pangkal dan sebab-
                sebab yang sebenarnya. Alat-alat Pemerintah yang selalu ha-
                nya berpegangan pada huruf-hurufnya peraturan dan undang-
                undang yang ada, undang-undang yang lama yang masih
                berlaku, masih banyak yang belum dapat memahami ke-
                inginan rakyat.
                    Apa yang sudah dikerjakan oleh Pemerintah Nasional
                Indonesia sesudah merdeka ini masih sedikit sekali, dan baru
                merupakan penyelesaian yang kecil-kecil dan belum menge-
                nai prinsipnya, belum membongkar akar yang pokok.
                     Yang dapat dikatakan penyelesaian prinsipil ialah peng-
                hapusan Hak Konversi atas tanah-tanah daerah Yogyakarta
                dan Surakarta dengan Undang-undang Republik Indonesia di
                Yogyakarta No. 13 tahun 1948 (lihat lampiran No. VIa dan VI
                b). Penghapusan Hak Konversi itu berarti penghapusan hak-
                hak istimewa bagi kaum modal asing di daerah Yogyakarta
                dan Surakarta. Dengan Undang-undang itu terhentilah ber-
                lakunya hak sejarah, disetop (dihentikan) oleh revolusi, yang
                oleh Belanda dulu dijamin berlakunya sampai tahun 1968.
                Usaha ke arah penyelesaian yang pokok, oleh Pemerintah Re-
                publik Indonesia di Yogyakarta dimulai dengan terbentuknya

                                                                  297
   313   314   315   316   317   318   319   320   321   322   323