Page 319 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 319

Mochammad Tauchid

            Panitia Agraria.
                Usaha-usaha lainnya baru merupakan penyelesaian yang
            tidak prinsipil, baru sekedar usaha-usaha menenteramkan
            keadaan yang hasilnya belum tercapai. Usaha-usaha ini di
            antaranya :
            1. Instruksi Kementerian Dalam Negeri R.I. di Yogyakarta,
              No. 3.H.50 tanggal 15 Maret 1950, No. surat H.4/1/12 kepa-
              da segenap Gubernur RI di Jawa dan Sumatera, berisi:
              Penyelesaian soal tanah-tanah erfpacht buat pertanian
              besar (perkebunan groot landbouw) yang diduduki rakyat”
              (lihat lampiran No. VIII di belakang).
              Instruksi itu kecuali memberi petunjuk-petunjuk cara-cara
              penyelesaian tanah-tanah yang diduduki rakyat selama
              zaman Jepang dan revolusi, juga memuat sekedar gam-
              baran bagaimana pendirian Pemerintah R.I. terhadap
              keadaan-keadaan tanah erfpacht yang tidak menurut Dasar-
              dasar Hukum Agraria Kolonial yang lama (pelanggaran atas
              kontrak yang ditentukan). Di antaranya dinyatakan tentang
              adanya tanah-tanah erfpacht yang sejak dulu diusahakan
              melanggar ketentuan kontrak erfpacht, yaitu tanah erfpacht
              yang diusahakan sebagai pertanian rakyat dengan dipa-
              rokan atau disewakan kepada rakyat dengan syarat-syarat
              yang merupakan penghisapan secara lintah darat. Pendirian
              Pemerintah R.I. tentang ini ialah bahwa atas tanah-tanah
              semacam itu harus selekas mungkin hapus dengan jalan
              yang sesuai dengan persetujuan K.M.B. yang menyatakan
              di antaranya : “seberapa boleh dengan jalan perundingan,
              kalau perlu dengan “onteigening” untuk kepentingan umum,
              yang barang tentu harus dijalankan menurut ketentuan
              hukum, kecuali bilamana sampai kejadian hal-hal yang

            298
   314   315   316   317   318   319   320   321   322   323   324