Page 313 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 313

Mochammad Tauchid

            kebunan milik asing itu dengan segera.
                Tanah-tanah yang tersebut dalam izin Komandan Militer
            itu termasuk tanah-tanah yang sejak zaman pendudukan
            Jepang dan revolusi sudah diduduki rakyat, jadi tanah per-
            tanian dan perkampungan. Menurut persetujuan K.M.B. pasal-
            pasal di atas dan instruksi Kementerian Dalam Negeri R.I.
            tersebut di muka masih harus ditinjau cara pengembaliannya
            dengan kemungkinan cara dijadikannya tanah pertanian
            rakyat. Atau setidak-tidaknya cara pengembaliannya masih
            harus dipertimbangkan dengan dasar-dasar yang tidak boleh
            merugikan rakyat yang sudah mendiami itu.
                Surat putusan pihak militer yang disambut dengan surat
            perintah dan instruksi Pemerintah Daerah dalam soal pengem-
            balian tanah-tanah onderneming dari tangan rakyat ini (terjadi
            dalam bulan Maret, mendahului instruksi dari Kementerian
            Dalam Negeri R.I), menunjukkan bagaimana cara berfikir
            beberapa alat Pemerintah dalam menghadapi K.M.B. dan
            menghadapi rakyat. Mereka terlalu tergesa-gesa “mentaati”
            K.M.B. dengan tidak usaha lebih dulu mencari jalan penyele-
            saian yang tidak sangat-sangat merugikan rakyat. Dengan
            alasan untuk pembangunan negara, maka perlu selekas-lekas-
            nya pabrik-pabrik perkebunan berjalan, kepentingan rakyat
            dikorbankan, sedang menurut persetujuan K.M.B. tidaklah
            harus demikian caranya. Dalam hal ini beberapa alat Peme-
            rintah bertindak yang akibatnya merugikan rakyat.
                Satu hal lagi yang sangat mengecewakan hati rakyat ialah
            dengan dipergunakannya alat-alat pemerintah, anggota-ang-
            gota tentara nasional yang mengancam dan menakut-nakuti
            rakyat dengan senjata dalam pengusiran rakyat dari kebun
            itu, serta perusakan tanaman-tanaman rakyat oleh pihak

            292
   308   309   310   311   312   313   314   315   316   317   318