Page 310 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 310

Masalah Agraria di Indonesia

                soal tanah-tanah yang diduduki Rakyat yang dinyatakan se-
                bagai jawaban atas pertanyaan Moch. Tauchid dalam Parle-
                men :
                    Jawaban Menteri Dalam Negeri R.I.S. (29-7-1950).
                  “Soal pemakaian tanah perusahaan pada dasarnya diatur
                  oleh pasal 1 ayat 1 dan 3 dari persetujuan keuangan dan
                  perekonomian dari Konferensi Meja Bundar . Dengan sing-
                                                        *
                  kat disebut di dalamnya bahwa hak-hak konsensi dan seba-
                  gainya diakui, tetapi diperhatikan keadaan yang disebabkan
                  oleh pemakaian tanah pengusahaan (onderneming) itu
                  selama pendudukan Jepang dan kemudian selama masa
                  revolusi.
                  Pemakaian yang dilakukan di jaman Jepang dan di masa
                  revolusi dianggap sebagai berhubungan dengan hukum
                  Ordonansi Pemulihan Hak (Ordonnantie Hersteld Rechts-
                  verkeer) dan dilindungi oleh ordonansi tersebut.
                  Si pemakai, sekiranya perdamaian antara dia dengan si
                  pengusaha tidak berhasil, cuma dapat diusir sesudah ada
                  keputusan dari Dewan Pemulihan Hak. Dewan ini akan
                  mempertimbangkan segala segi dari soal itu, seperti keada-
                  an tanah, kepentingan si pemakai, dan kepentingan si pengu-
                  saha. Cara mengerjakan pertanian oleh si pemakai pun di-
                  pertimbangkan juga.
                  Pemerintah tidak mengingini tanah-tanah yang sudah dija-
                  dikan sawah atau yang dengan secara lain telah dijadikan
                  pertanian yang sempurna, ditinggalkan oleh mereka.
                  Tindakan akan diambil supaya tanah-tanah tersebut kemu-
                  dian hari diserahkan kepada si pemakai dengan hak milik.


                *  lihat di muka

                                                                  289
   305   306   307   308   309   310   311   312   313   314   315