Page 306 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 306

Masalah Agraria di Indonesia

                  menjadi pangkal perselisihan. Di Sulawesi Selatan dengan
                  soal tanah ongko-ongko dan awatarangnya, di Tondano
                  (Minahasa) dengan soal gandai-menggandai yang berpin-
                  dah-pindah tangan, di Bali Timur dengan soal sakapan yang
                  sangat rendah bagian untuk penyakapnya. Di tanah-tanah
                  partikelir dengan tindasan dan pemerasan serta beban-be-
                  ban yang berat. Di Sumatera Timur dengan konsesi, poelane
                  sanctie, yang menyedihkan seperti sudah diuraikan dalam
                  bagian pertama.
                    Apa yang diuraikan di atas itu hanya sebagian kecil saja
                dari macam-macam kejadian dan keadaan serta sebab-sebab
                yang terjadi di seluruh Indonesia, sebagai bibit dan benih-
                benih pertikaian yang menimbulkan kejadian-kejadian dan
                makin menjadi-jadi sesudah zaman Indonesia merdeka.
                    Kemerdekaan Indonesia yang memberikan kesempatan
                rakyat berbicara menyampaikan kata hatinya, untuk menun-
                tut keadilan, mengingatkan segala kesedihan yang lampau
                yang melukai hatinya dan merusak penghidupannya lahir
                batin.
                    Pemerintah Indonesia menerima warisan penjajahan
                berupa keadaan yang buruk semacam itu yang sejak dulu
                sudah mengandung pertentangan-pertentangan di dalamnya.
                    Perjanjian K. M. B. yang mengandung pengakuan hak
                sejarah kaum modal atas tanah memberikan warisan perten-
                tangan, pertikaian, dan sengketa yang harus dihadapi oleh
                Pemerintah Republik Indonesia. Keluar : menghadapi tuntutan
                Belanda yang masih ingin terus kuasa di atas perkebunan-per-
                kebunannya, tuntutan untuk terus berdaulat di atas lapang
                sumber penghidupan bangsa Indonesia. Kedalam: mengha-
                dapi rakyat yang menuntut keadilan dan pengembalian tanah,

                                                                   285
   301   302   303   304   305   306   307   308   309   310   311