Page 305 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 305
Mochammad Tauchid
mempunyai 40,10 ha sawah dan 91,83 ha tegal, atau rata-
rata tiap-tiap keluarga dengan 4 orang jiwa hanya mem-
punyai sawah 0,11 ha dan tegal 0,26 ha.
Desa Gadungan dengan penduduk 995 orang, terdiri dari
268 keluarga hanya mempunyai tanah tegalan saja seluas
104,08 ha. Atau rata-rata 0,4 ha tegalan dengan tiada sa-
wah untuk satu keluarga yang dengan 3 sampai 4 jiwa.
Beberapa catatan lagi menunjukkan:
Onderdistrik Kademangan, 5.790 pemilik tanah dengan
580 ha sawah dan 14.480 ha tegal dan 2.700 ha peka-
rangan, atau rata-rata tiap pemilik tanah (bukan penduduk
semua) 0,1 ha sawah 2,5 ha tegalan dan 0,5 ha pekarangan.
Onderdistrik Sutajayan dengan pemilik tanah 8.050 mem-
punyai 1.500 ha sawah, 14.340 ha tegalan dan 4.470 ha
pekarangan, atau rata-rata tiap pemilik tanah mempunyai
0,2 ha sawah, 1,7 ha tegalan dan 0,55 ha pekarangan.
Binangun dengan 5.770 pemilik tanah mempunyai 850 ha
sawah, 10.650 ha tegalan dan 1.900 ha pekarangan atau
rata-rata tiap pemilik tanah mempunyai 0,15 ha sawah, 1,9
ha tegalan, dan 0,3 ha pekarangan.
Tanah di situ semuanya tanah kurus yang hanya dapat
menghasilkan rata-rata tiap-tiap ha antara 8 sampai 12 kuin-
tal padi dari sawahnya, dan 30 sampai 40 kuintal singkong
dari tegalannya yang harganya sangat rendah.
Kecilnya milik tanah bagi orang-orang di sekitar onderne-
ming merupakan persediaan dan jaminan yang cukup besar,
tenaga yang semurah-murahnya bagi onderneming. Dengan
bagitu maka rakyat di situ tergantung hidupnya dari onder-
neming.
7 . Di beberapa daerah terdapat keadaan-keadaan yang selalu
284