Page 307 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 307
Mochammad Tauchid
sebagai tuntutan kemerdekaan yang telah digambarkan
dengan janji dan ketentuan dalam Undang-undang Dasarnya
bahwa bumi dan air serta segala kekayaan alam yang terkan-
dung di dalamnya di kuasai oleh Negara untuk kemakmuran
rakyat.
Karena itu pengembalian tanah onderneming kepada “pe-
miliknya” dulu menimbulkan kesulitan-kesulitan dan pergo-
lakan dimana-mana.
Kemakmuran rakyat yang belum kunjung datang sesudah
merdeka, kepincangan-kepincangan yang terdapat dalam ma-
syarakat, perbedaan penghidupan yang mencolok mata di
antara sebagian orang dengan rakyat banyak yang masih men-
derita yang masih belum tentu mendapat makan sehari-hari-
nya, membelit Pemerintah Republik dengan kesulitan-kesu-
litan. Bagi rakyat nampak di mukanya bahwa : merdeka tetapi
bumi dan alamnya masih dikuasai orang asing, bukanlah
kemerdekaan yang diharapkan. Orang-orang yang dulu ku-
asa atas bumi dan alam Indonesia dengan perlindungan Un-
dang-undang Kolonial kemudian kembali kuasa dengan
jaminan K. M. B.
Pengembalian tanah-tanah onderneming kepada orang
asing menimbulkan kekecewaan rakyat yang semula mengira
dan mengharap bahwa sesudah merdeka kembalilah tanah
yang dulu lepas. Yang sudah dikuasai rakyat selama ini diha-
rapkan terus menjadi miliknya. Demikianlah harapan dan
pengertiannya.
Pemerintah Indonesia sebagai alat negara hukum akan
bertindak menurut hukum. Tetapi dalam hal ini, dalam soal
tanah, hukum yang ada adalah hukum kolonial yang tidak sesu-
ai dengan jiwa Undang-undang Dasar kita. Selama ini peme-
286