Page 352 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 352

Masalah Agraria di Indonesia

                rendah. Begitu juga bekas G. Dj. Duymaer van Twist, sekalipun
                menyetujui rancangan itu dalam Eerste Kamer. Memang menu-
                rut pengalaman Duymaer van Twist sendiri sebagai Gubernur
                Jenderal di Indonesia, tidak mungkin Parlemen di Negeri Be-
                landa akan dapat mengatur soal-soal lebih jauh daripada soal-
                soal pokok tentang keadaan di Indonesia.
                    Pengakuan akan hak Rakyat atas tanah serta peraturan
                yang mengatur pemberian tanah yang belum dibuka (niet-
                ontgonnengronden), dengan hak erfpacht dan tanah-tanah
                yang sudah dibuka (tanah-tanah kepunyan Rakyat) dengan
                perjanjian persewaan suka rela, dianggap sudah cukup dapat
                memecahkan masalah yang pokok.
                    Ditambahkannya 5 ayat lagi dalam pasal 62 R.R. (pasal
                51 dari Indische Staatsregeling) dengan ayat 4 sampai 8, diang-
                gap sudah dapat dipecahkan masalah kolonial yang besar dan
                sulit itu.
                    Pasal 51 I.S. ayat 4 memuat pemberian tanah dengan
                hak erfpacht buat waktu yang panjang (dengan maksimum
                75 tahun). Ayat 8 memuat tentang: persewaan tanah milik
                orang Indonesia oleh orang asing yang akan diatur dalam
                Peraturan Umum.
                    Bunyi ayat 4 : “Dengan Undang-undang akan diberikan
                tanah dengan hak pak turun-temurun  (erfpacht) untuk
                selama-lamanya 75 tahun”.
                    Ayat 8 berbunyi : “Persewaan tanah dari rakyat Indone-
                sia kepada orang asing berlaku menurut Undang-undang”.
                    Dengan adanya peraturan-peraturan itu, dianggap sudah
                cukup menjamin kepentingan modal besar partikelir Barat
                untuk mendapatkan tanah baik untuk kepentingan tanaman
                keras (dengan hak erfpacht) maupun untuk tanaman giliran

                                                                   331
   347   348   349   350   351   352   353   354   355   356   357