Page 522 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 522
Lampiran
bahaya umum dan jikalau dianggap perlu, maka bolehlah
sekalian orang lelaki yang masih kuat dikerjakan gugur
gunung (Stbl. 1914 no. 101; 1915 no. 21; 1916 no. 66).
Pada pak turun-temurun tiada masuk terhitung tanah yang
di bawah, yang mengandung barang tambang. Maka si pe-
megang pak turun-temurun itu wajib membiarkan pengga-
lian barang tambang itu menurut undang-undang umum
yang dikerjakan oleh Gubernemen atau oleh orang yang su-
dah mendapat ijin (cancessie) dari Gubernemen (FHT pasal 9).
Si pemegang pak turun-temurun boleh menggali tanahnya
untuk guna sendiri akan mengambil batu, tanah liat
(lempung) atau tanah macam-macam lain, yang terdapat
di pekarangan itu, yang teranggap tidak termasuk barang
tambang yang sebenarnya.
Si pemegang pak turun-temurun berkuasa melakukan sega-
la hak atas tanah seperti ia memegang hak milik sendiri
atas tanah itu; akan tetapi ia tiada boleh melakukan sesuatu
perbuatan yang boleh memundurkan harga tanah itu (BHR
pasal 721).
Tak boleh memakai dengan sesukanya sendiri sekalian
pohon-pohonan dan tanam-tanaman, baik yang ditanam-
nya sendiri maupun yang tiada ditanamnya yakni bilama-
na tiada perjanjian lain.
Maka perjanjian akan memberikan hak atas pak turun-
temurun itu dianggap batal, bilamana waktu yang diten-
tukan akan menerima hak itu (atau tiada mengunjukkan
peta dan surat ukuran) tidak dipergunakan kecuali kalau
waktu itu ditambah.
Bagi sempurnanya urusan administrasi, maka dengan bes-
lit Direktur Pemerintahan Dalam Negeri dinyatakan bah-
wa sesuatu perjanjian akan memberi pak turun-temurun
sudah menjadi batal.
KEWAJIBAN MEMBAYAR PAJAK YANG DITENTUKAN BAGI HAL ITU
a. Kewajiban yang diberikan bagi pak turun-temurun dan segala
rumah yang di atasnya serta perbuatan yang dibuat di tanah
501