Page 525 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 525
Masalah Agraria
dipindahkan kepada orang lain, atau apabila urusan perusa-
haan itu diserahkan kepada orang yang dikuasakan.
c. Untuk sahnya kepindahan hak pak turun-temurun kepada
orang lain, perlu izin dari Direktur Pemerintahan Dalam Ne-
geri …………..
Kecuali :
I. Bilamana kewajiban membayar bia pak belum mulai, atau
II. Bilamana sebelum menyerahkan hak itu, telah dicukupi
apa yang mesti dibayar kepada Negeri, yaitu bia pak, ter-
hitung sampai penghabisan tahun penyerahan itu dan juga
denda-denda sebab tiada membayar bia pak, yakni jika den-
da itu yang mesti dibayar.
d. Pada tiap-tiap kali hak pak turun-temurun itu dipindahkan
atau pada membagi-bagi suatu hak itu tiada perlu lagi dibayar
bia yang luar biasa (pasal 730 BHR).
MELEPASKAN HAK PAK TURUN-TEMURUN
a. Maka hak pak turun-temurun itu tidak boleh dilepaskan me-
lainkan dengan izin Tuan Besar Gubernur Jendral.
b. Maka melepaskan hak itu harus ditetapkan dengan surat, ter-
buat di hadapan notaris menurut contoh yang ditetapkan oleh
Tuan Besar Gubernur Jendral. (Bijblad No. 7119).
c. Kelepasan hak itu tak akan mengubah keadaan hukumnya
sebelum isi surat akte notaris itu diberitahukan dengan jalan
hakim kepada Kepala Pemerintahan Daerah, yang berjajahan
di tanah itu.
Tentang pemberitahuan menurut ayat tadi, maka Kepala Pe-
merintahan Daerah memberitahu dengan segera kepada pega-
wai yang diwajibkan menyimpan surat-surat akte hakim
dengan mengunjukkan turunan surat pemberitahuan itu ke-
pada pegawai tersebut; juga diberitahukannya hal itu kepada
Direktur Pemerintahan Dalam Negeri.
d. Bilamana pemberian hak pak turun-temurun ada bermaksud:
I. memperbaiki keadaan hak yang telah ada tentang hal itu, atau
II. dalam hal menghilangkan kekurangan keadaan hak itu
maka tentang hak baru itu akan ditetapkan juga segala
504