Page 527 - Masalah Agraria Sebagai Masalah Penghidupan dan Kemakmuran Rakyat Indonesia
P. 527

Masalah Agraria

                ditanami itu atau keperluan yang lain yang perlu sekali
                untuk pekerjaan si pemegang pak turun-temurun itu.
            d. Tak akan dilakukan, sebelumnya kehendak itu diberitahukan
              dengan surat akte hakim kepada si pemegang pak turun-temu-
              run atau yang dikuasainya, juga kepada yang memegang
              gadai (hypoteek) atas tanah itu, oleh atau atas nama Tuan
              Besar Gubernur Jendral, dan dalam surat akte itu disebutkan
              juga supaya ketinggalan pembayaran yaitu bia pak dan denda-
              denda dicukupi dalam tiga bulan.
            e. Ditetapkan dengan suatu beslit yang diberitahukan dengan
              pengantaran hakim kepada si pemegang pak turun-temurun atau
              kepada yang dikuasakannya serta disebutkan sebab-sebabnya.
              1 . Maka bekas pemegang pak turun-temurun itu atau yang
                dikuasakannya harus meninggalkan tanah persil itu dalam
                delapan hari sesudah menerima beslit itu, dan menyerah-
                kan tanah itu kepada pemerintah kembali.
                Bilamana yang demikian itu tiada diperbuatnya, maka
                bolehlah ia dipaksa dan belanja memaksa itu menjadi tang-
                gungannya.
              2 . Pemberitahuan tersebut pada pasal 6, 7, dan 9 dijalankan
                dengan mengingat Reglemen Penentuan Hukum.

                        PENGHABISAN PAK TURUN-TEMURUN
            a. Bilamana hak pak turun-temurun telah sampai waktunya,
              maka hak itu tidak diulang dengan diam-diam saja, akan te-
              tapi boleh dilanjutkan sampai dikabarkan bahwa hak itu akan
              dicabut (pasal 732 BHR).
            b. Pada penghabisan hak, maka ia boleh mengambil sekalian
              perbuatan atau tanam-tanaman, yang menurut perjanjian
              tiada diwajibkan menanamnya; akan tetapi ia diwajibkan
              mengganti kerugian atas kerusakan yang dilakukannya di
              tanah itu lantaran pengambilan tadi. Akan tetapi yang mem-
              punyai tanah boleh menahan barang-barang itu, sampai si
              pemegang pak turun-temurun itu telah melunaskan utang-
              utangnya kepadanya (pasal 725 BHR).
            c. Si pemegang pak turun-temurun sama sekali tiada mempu-

            506
   522   523   524   525   526   527   528   529   530   531   532