Page 137 - Pengantar Hukum Tata Negara
P. 137

126   Dian Aries Mujiburohman


            sudah  memerintah  seperti Soekarno, 218  Soeharto, 219  Habibie, 220  dan
                               221
            Abdurahman  Wahid, . Kekuasaanya  berakhir  secara  tidak  normal,
            jatuh sebelum habis masa jabatannya. Hal ini dikarenakan UUD 1945
            sebelum  melakukan  amandemen, tidak  memberikan  aturan  yang
            terperinci tentang pemberhentian  Presiden  ditengah-tengah  masa
            jabatannya, hanya di atur dalam Pasal 8 UUD 1945 yang berbunyi “Jika
            Presiden mangkat, berhenti atau tidak dapat melakukan kewajibannya

            ia diganti oleh Wakil Presiden sampai habis masa jabatanya”.
            Pasal ini kata  “berhenti” mengandung dua  pengertian, berhenti
            karena  mengundurkan  diri atau  diberhentikan, berhenti karena
            mengundurkan  diri seperti kasusnya  Soeharto  dan  berhenti karena
            diberhentikan seperti kasusnya Abdurahman Wahid.

                Sejarah ketatanegaraan Indonesia mencatat dua orang Presiden
            yang di berhentikan di tengah-tengah masa jabatannya yaitu:
            1)  Presiden  Soekarno  diberhentikan  dengan  Ketetapan  Majelis
                Permusyawaratan   Rakyat   Sementara   (MPRS)    Republik




            218  Soekarno diberhentikan dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan
                Rakyat Sementara (MPRS) Republik Indonesia No. XXXIII/MPRS/1967
                setelah ada Memorendum Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong
                (DPR-GR) tanggal 9 dan  23 februari tahun  1967 yang menuduh
                Soekarno terlibat dengan gerakan 30 September atau G 30 s/PKI.
            219  Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden RI pada  tanggal 21 Mei
                1998 kerena  tekanan dan protes yang bertubi-tubi dari mahasiswa di
                tengah-tengah  krisis  multidimensi seperti ekonomi dan  sosial, yang
                kemudian  wakil presiden  Habibie  mengantikan  Soeharto  menjadi
                presiden RI.
            220  B.J.  Habibie  terpaksa  harus  meletakan  jabatanya  karena
                pertangunggjawabannya  di tolak  oleh  MPR dalam  sidang umumnya
                pada tanggal 19 Oktober 1999. lihat Ketetapan MPR No III/MPR/1999
                tentang “Pertangungjawaban  Presiden  Republik  Indonesia  Prof.
                Dr. Ing. Bacharudin  Jusuf  Habibie” dalam  Majelis  Permusyawaratan
                Rakyat Republik Indonesia.
            221  Gusdur  di berhentikan  karena  dianggap  telah  melanggar  Undang-
                Undang Dasar dan Garis-garis Besar Haluan Negara. Lihat Ketetapan
                Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) Nomor
                II/MPR/2001 tanggal 23 Juli 2001.
   132   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142