Page 139 - Pengantar Hukum Tata Negara
P. 139

128   Dian Aries Mujiburohman


            kepada pengemban Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966.  224
                Pasal 8 UUD 1945 pula yang menjadi dasar hukum bagi proses
            pergantian kepemimpinan dari Soeharto kepada B.Y Habibie dengan
            menyatakan   “berhenti” sebagai Presiden. Keputusan   tersebut

            diambil olehnya dengan alasan mencermati perkembangan setuasi
            nasional, terutama aspirasi rakyat untuk mengadakan reformasi di
            segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara.pada proses ini,
            sesuai dengan  ketentuan  Pasal 8 UUD 1945, memberikan  kepada
                                                           225
            Wakil Presiden B.J. Habibie untuk menggantikannya,  namun, kata
            “sampai habis  waktunya” tidak  dilaksanakan  mengingat  Habibie
            menginginkan  untuk  segera  menyelengarakan  pemilihan  umum,

            sehinga jabantannya tidak berlangsung sampai tahun 2003. 226
                Pada  akhir  masa  kekuasaan  Presiden  Soekarno  Tahun  1967.
            Saat itu, pidato pertanggungjawabannya (terkenal dengan sebutan
            Nawaksara), tidak diterima oleh MPRS yang diketuai oleh Jenderal
            (TNI) Abdul Haris  Nasution, petinggi militer  yang selamat  dari
            kudeta  berdarah  Partai Komunis  Indonesia  (PKI) di tahun  1965,

            penolakan itu berdasarkan pada kenyataan yang sangat jelas, bahwa
            Soekarno tidak mau mengatakan PKI adalah faktor pencetus utama
            lahirnya  Gerakan  30 September  di tahun  1965. Pada  akhirnya,
            Soekarno  harus  turun  secara  terpaksa  dari jabatan  kepresidenan
            yang telah diembannya selama lebih dari 20 tahun.

                Berbeda  dengan  Abdurahman  Wahid, Usia  pemerintahannya
            relatif singkat hanya berusia dua tahun  dimulai bulan Oktober 1999
            - Juli 2001, setelah diguncang sekandal Buloggate 1 dan II dan setelah


            224  Ibid, 177.
            225  Habibie, B.J. ditetapkan  sebagai wakil presiden  Republik  Indonesia
                periode 1998-2003 dalam sidang Umum MPR Republik Indonesia pada
                11 maret 1998 secara aklamasi oleh semua fraksi di MPR dan disahkan
                melalui ketetapan MPR. No.VI/MPR/1998.
            226  Amin  Rais, Habibie Inginkan Pemilu Secepatnya,  Republika, 25 Mei
                1998. hlm.1.
   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144