Page 145 - Pengantar Hukum Tata Negara
P. 145

134   Dian Aries Mujiburohman


            masyarakat, baik kekuasaan pemerintahan (public power) maupun
            “kuasa ekonomi” (economic power), karena kuasa ini pada dasarnya
            dipegang atau diperoleh atas dasar kepercayaan masyarakat, maka
            penyalahgunaan (abuse power) ini mempuyai dampak luas. 238

                Ketentuan  hukum  pidana  Indonesia  tindak  pidana  korupsi di
            atur dalam undang-undang tersendiri yaitu UU No. 31 Tahun 1999,
            tentang Pemberantasan   Tindak  Pidana  Korupsi, sebagaimana
            diubah  dengan  UU No. 20 Tahun   2001. Tindak  Pidana  Korupsi
            dalam undang-undang ini mencakup tiga kelompok tindak pidana
            yaitu; (1) tindak pidana korupsi umum yang terdiri dari: perbuatan
            yang secara  melawan   hukum   memperkaya   diri sendiri atau

            orang lain  atau  suatu  korporasi yang dapat  merugikan  keuangan
            atau  perekonomian  negara, 239  dan  perbuatan  menyalahgunakan
            kewenangan, 240  kesempatan  atau  saran  yang ada  padanya  karena
            jabatan atau kedudukan dengan tujuan menguntungkan diri sendiri
            atau orang lain atau korporasi yang dapat merugikan keuangan dan




            238  Mardjono  Reksodiputro,  Kemajuan Perkembangan Ekonomi dan
                Kejahatan,  Buku  Kesatu  , Cetakan  kesatu, (Jakarta: Pusat  Pelayanan
                Keadilan dan Pengabdian Hukum  Universitas Indonesia, 1994), hlm.
                42-43.
            239  Pasal 2 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana
                Korupsi.
            240  Menurut  Jean  Rivero  dan  Prof. Waline, pengertian  penyalahgunaan
                kewenangan  dalam  hukum  administrasi dapat  diartikan  dalam  3
                wujud, yaitu; 1). Penyalahgunaan  kewenangan  untuk  melakukan
                tindakan-tindakan  yang bertentangan  dengan  kepentingan  umum
                atau  untuk  menguntungkan  kepentingan  pribadi, kelompok  dan
                golongan; 2). Penyalahgunaan  kewenangan  dalam  arti bahwa
                tindakan pejabat tersebut adalah benar ditujukan untuk kepentingan
                umum, tetapi menyimpang dari tujuan  apa  kewenangan  tersebut
                diberikan  oleh  undang-undang atau  peraturan-peraturan  lain; 3).
                Penyalagunaan  kewenangan  dalam  arti menyalahgunakan  prosedur
                yang seharusnya dipergunakan untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi
                telah  menggunakan  prosedur  lain  agar  terlaksana. Indrianto  Seno
                Adji,  “Overheidsbeleid”  Asas “Materiele Wederrechteleijkheid” dalam
                Perpektif Tindak Pidana Korupsi di Indonesia, Op.cit. hlm. 21-22.
   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150