Page 152 - Pengantar Hukum Tata Negara
P. 152

Pengantar Hukum Tata Negara  141


                                                             259
                                                    258
              Konstitusi dapat berupa; tidak dapat diterima,  ditolak,  membenarkan
                           260
              pendapat DPR,  dalam melakukan pemeriksaan atas permohonan DPR,
              Mahkamah   Konstitusi diwajibkan  untuk  memangil Presiden  sebagai
              pihak  yang berpekara  untuk  memberikan  keterangan  atau  meminta
              Presiden  untuk  memberikan  keterangan  tertulis, 261  jika  Presiden  dan
              Wakil Presiden  mengundurkan  diri pada  saat  proses  pemeriksaan  di
              Mahkamah   Konstitusi, Proses  pemeriksaan  tersebut  dihentikan  dan

              permohonan dinyatakan gugur oleh Mahkamah Konstitusi. 262
                  Ketiga,  proses  Impeacment  di MPR. MPR menyelengarakan
              sidang paripurna  yang di usulkan  DPR atas  putusan  Mahkamah
              Konstitusi membenarkan   pendapat  DPR selambat-lambatnya  30

              hari sejak  majelis  menerima  usul tersebut, 263  Presiden  dan  Wakil
                                                          264
              Presiden wajib hadir untuk memberi keterangan,  sidang paripurna
              MPR dihadiri sekurang-kurangnya  ¾ dari jumlah  Anggota  Majelis
              dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota yang
              hadir yang memenuhi kuorum.
                                          265
                  Permasalahan  adalah  bagaimana  akibat  hukum  atas  putusan

              Mahkamah    Konstitusi tentang impeachment,  jika  putusan  MK


              258  Ibid, Pasal 83 ayat (1).

              259  Ibid, Pasal  83 ayat (3).
              260  Ibid, Pasal 83 ayat (2).
              261  Ibid, Pasal  41.
              262  Ibid,  Pasal 82.
              263  BAB XV Tata Cara Pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden
                  dalam Masa Jabatannya, Pasal 83 ayat (1). Lihat  Majelis Permusyawaratan
                  Rakyat  Republik  Indonesia,  Susunan dalam Satu Naskah Keputusan
                  MPR RI Nomor 7/MPR/2004 tentang Peraturan Tata Tertib Majelis
                  Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia sebagaimana  Telah
                  Di Ubah dengan Keputusan MPR RI Nomor 13/MPR/2004 tentang
                  Perubahan Peraturan Tata tertib Majelis Permusyawaratan Rakyat
                  Republik Indonesia (Jakarta, Sekjen MPRI,2004 ), hal.47.
              264  Ibid, Pasal  83 ayat (4).
              265  Ibid, Pasal 71 ayat (1) huruf b.
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157