Page 192 - Pengantar Hukum Tata Negara
P. 192

Pengantar Hukum Tata Negara  181


                  pembagian tersebut ialah MPR, Presiden, DPR, BPK, MA, MK,
                  sehingga poros kekuasan tidak hanya pada kekuasaan esekutif ,
                  legislatif dan yudikatif.
              c)  Dari pembagian sistem kekuasaan antara eksekutif. Legislatif dan
                  yudikatif, tidak dipisahkan adanya sistem pemisahan kekuasaan
                  tetapi lembaga  tersebut  memakai sistem  pembagian  yang
                  memungkinkan adanya kemungkinan saling mempengaruhi.



                  Untuk  mengetahui perkembangan   demokrasi disuatu  negara
              terlebih  dahulu  haruslah  mengetahui undang-undang dasar  dan
              sejarah  perkembangannya  di negara  tersebut, sebab  pemakaian  asas
              demokrasi didalam suatu negara pastilah dicantumkan dalam undang-
              undang dasar  tak  terkecuali Indonesia. 328  Menurut  Jimly  Asshiddiqie
              pembabakan   berdasarkan  masa  belakunya  undang-undang dasar

              terlalu  formal sifatnya  dan  kurang menjelaskan  dinamika  yang
              terjadi sehubungan  dengan  pelaksanaan  kedaulatan  rakyat  (gagasan
              demokrasi) karena  tahapan  perkembangan  kedaulatan  rakyat  disini
              didasarkan  kepada  corak  pelaksanaan  demokrasi itu  sendiri dalam
              praktek, maka demokrasi di bagi kedalam tiga tahap, yaitu Demokrasi
              Parlementer (1945-1959), Demokrasi Terpimpin (1959-1966), Demokrasi
                           329
              Pancasila (1966 -1998), (tahun 1998-sekarang) demokrasi tanpa label.

                  a.  Demokrasi Parlementer
                  Penerapan  demokrasi parlementer  tersebut  mengalami ke-
              gagalan, karena  mengakibatkan  melemahnya  semangat  persatuan
              bangsa  yang telah  berhasil mewujudkan  kemerdekaan. Penerapan
              demokrasi parlementer  ditandai oleh  adanya  dominasi parlemen
              dan   partai-partai  politik.  Partai-partai  politik  membentuk



              328  Ibid, hlm. 89.
              329  Jimly Asshiddiqie, Gagasan Kedaulatan Rakyat Dalam Konstitusi dan
                  Pelaksanaanya di Indonesia, (Jakarta: Ichtiar  Baru  Van  Hoeve, 1994),
                  hlm. 25.
   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197