Page 144 - Mahadelta: Manifesto Penguasaan Tanah Terlarang
P. 144

Mekanisme hubungan produksi perikanan tangkap yang
             karakteristiknya hampir menyerupai pola dasar hubungan kontemporer
             dalam masyarakat Bugis yang cenderung hierarkis dengan pola patron-
             client (pemimpin-pengikut) seperti inilah, yang kemudian mampu
             mendapatkan tempat secara kultural dalam komunitas nelayan setempat.
             Sebagai unsur kunci, pola hubungan  patron-clients, bahkan dapat
             menumbuhkan kesetiaan yang lebih tinggi dari mereka yang terikat
             dalam hubungan ini. Pada masa jayanya, jarang ditemui nelayan “binaan”
             Misaja Mitra yang berpindah menjadi klien perusahaan lain, meskipun hal
             tersebut dimungkinkan. Karena terdapat kesepakatan tak tertulis “jika
             seorang nelayan tidak lagi memiliki sangkutan dengan pihak perusahaan,
             ia boleh menjual hasil tangkapannya pada perusahaan lain yang mampu
             memberikan harga lebih menguntungkan”.
                 Di dalam prakteknya, pola hubungan produksi pemimpin-pengikut
             dikembangkan dengan cara; “pihak perusahaan akan bertindak sebagai
             pemimpin yang memberikan berbagai kemudahan dan bantuan, mulai
             dari perbaikan kerusakan hingga peremajaan/modernisasi armada, alat
             tangkap ( trawl), biaya operasional ke laut, bahkan pinjaman finansial
             kepada para nelayan “binaan”, sebagai pengikut yang wajib menyetorkan
             semua hasil tangkapan mereka pada pihak perusahaan”. Tidak cukup
             sampai disitu, perusahaan juga memanjakan para nelayan dengan
             memberikan bonus es balok sebagai media pembekuan hasil tangkapan,
             dengan ketentuan setiap 100 Kg X 5 udang yang masuk ke cold storage
             akan memperoleh ½ Ton es balok, sementara untuk fishing ground yang
             jauh tempatnya berlaku ketentuan setiap 100 Kg X 3 udang yang masuk
             mendapatkan ½ Ton es balok secara cuma-cuma. Berbagai kebijakan
             tersebut, dapat terus dipertahankan dengan memanfaatkan sebagian kecil
             dari selisih keuntungan harga penjualan udang beku di tingkat nelayan
             dengan harga jual udang beku di tingkat buyers di  Jepang yang selisihnya
             bisa lebih dari 100 persen.









             Siasat Menguras Sumberdaya Perikanan                         117
   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148   149