Page 149 - Mahadelta: Manifesto Penguasaan Tanah Terlarang
P. 149

Gambar 5.2 Perbandingan Jumlah RTP Laut dengan Produksi Perikanan
                             Laut Kabupaten Kutai Kartanegara
                Sumber: Data Primer Diolah dari Laporan Tahunan Statistik DPK Kutai
                                 Kartanegara 2001 – 2008

                Sampai dengan tahun 1990, sebenarnya telah ada sebuah perusahaan
            lokal yang ikut meramaikan pasar ekspor udang beku di kawasan Delta
            Mahakam, yaitu FA. Dardjat & Sons yang berkedudukan di  Samarinda.
            Meskipun demikian perusahaan cold storage milik seorang “tuan tanah”
            pribumi ini, ternyata belum mampu bersaing dengan perusahaan cold
            storage milik pemodal besar yang lebih banyak menumpuk keuntungan
            usaha di sektor perikanan laut (tangkap). Perusahaan perikanan
            lokal ini, akhirnya kolaps pada pertengahan 1990-an, seiring tumbuh
            pesatnya industri perikanan berskala global di kawasan Delta Mahakam.
            Menurut informasi terpercaya, kolapsnya FA.  Daedjat & Sons, tidak
            dapat dipisahkan dari keberhasilan lobi yang dilakukan Misaya Mitra
            dan  Samarinda Cendana yang meminta Dirjen Perikanan untuk tidak
            mengeluarkan  Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP) bagi FA.  Daedjat
            & Sons karena dianggap belum layak menjadi eksportir.
                Setidaknya sebelum munculnya konflik kepentingan antara “pemain
            lama” dengan “pemain baru”, di kawasan Delta Mahakam saat itu, telah
            berdiri tiga perusahaan industri perikanan ekspor, yaitu; PT. Misaja Mitra



         122                      Mahadelta: Manifesto Penguasaan Tanah Terlarang
   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153   154