Page 148 - Mahadelta: Manifesto Penguasaan Tanah Terlarang
P. 148

terjadinya fluktuasi pada jumlah RTP laut Kebupaten Kutai Kartanegara,
             yang jumlah totalnya mencapai 28 persen dari total RTP laut Propinsi
             Kalimantan Timur. Seperti ditunjukkan pada Gambar 5.2, dimana
             penurunan produksi perikanan laut (tangkap) pada 2002 – 2004, ternyata
             berkorelasi dengan jumlah RTP laut yang juga mengalami penurunan.
             Hal ini terjadi, sebagai bentuk strategi survival nelayan tradisional dalam
             menghadapi “titik jenuh produksi perikanan tangkap”, dengan cara
             vakum semetara dan mengalihkan aktifitas usaha dibidang lain. Baru
             pada 2005, kembali terjadi peningkatan jumlah RTP laut di Kabupaten
             Kutai Kartanegara, ketika tekanan hidup “memaksa” mereka, untuk
             kembali menggunankan alat tangkap  trawl secara massal yang dianggap
             lebih efisien dan efektif.
                 Hal ini berbeda dengan kondisi produksi udang nasional, yang
             mencapai puncaknya pada 1979, satu tahun sebelum diberlakukannya
             larangan penangkapan dengan  trawl. Setelah 1979 produksi udang
             nasional berfluktuasi, dimana pada 1980 turun sebesar 10,27 persen
             menjadi 148.109 MT, lalu terjadi peningkatan hingga 151.609 MT pada
             1981 dan menurun lagi sebesar 6,07 persen, kemudian meningkat lagi
             sebesar 5,21 persen di tahun 1983. Selanjutnya turun lagi pada 1984
             sebesar 3,26 persen dan meningkat lagi pada 1985 sebesar 8,51 persen,
             baru ada kecenderungan meningkat dengan stabil pada 1986. Fluktuasi
             produksi ini menurut  Lusi Fauziah, Dkk (1993), berhubungan erat
             dengan fluktuasi produksi udang laut/tangkap, sehingga peningkatan
             produksi pada 1986,1987 dan selanjutnya, lebih disebabkan skala usaha
             intensifikasi pertambakan udang di Indonesia yang semakin meluas.



















             Siasat Menguras Sumberdaya Perikanan                         121
   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152   153