Page 146 - Mahadelta: Manifesto Penguasaan Tanah Terlarang
P. 146

Belgia/ Belanda) yang cenderung memberikan tempo pembayaran yang
             lebih lama.
                 Strategi lainnya yang digunakan oleh Misaja Mitra dalam
             meningkatkan nilai tambah produknya, adalah dengan melakukan
             kebijakan memasok bahan baku dari Indonesia ke anak perusahaan  Mitsui
             Bussan di penjuru dunia. Salah satunya, memasok pabrik pengolahan
             perikanan milik  Mitsui Bussan di  Cina untuk diolah menjadi produk
             modifikasi yang disesuaikan dengan “cita rasa tertentu”, sehingga
             mendapatkan tempat dipasar dunia (khususnya  Jepang). Keberhasilan
             modus operandi Misaja Mitra dalam meningkatkan nilai tambah
             produknya, berbanding lurus dengan keberhasilan mereka dalam
             “menaklukkan hati” nelayan lokal, yang menjadi pemasok utama bahan
             baku. Kondisi seperti inilah yang selalu dipertahankan oleh manajemen
             perusahaan, sehingga bisa survive hingga saat ini.
                 Tidak berlebihan jika kemudian keberhasilan Misaja Mitra juga
             mengilhami beberapa perusahaan eksportir produk perikanan (cold
             storage) lain, yang mulai beroperasi belakangan. Beberapa perusahaan,
             seperti  Samarinda Cendana Cold Storage yang mulai beroperasi pada
             1978 di Sungai Meriam pun mencoba mengadopsi strategi Misaja Mitra.
             Perusahaan cold storage yang dibangun melalui joint venture pemodal
             nasional dan lokal ini didirikan oleh seorang keturunan  Cina  Hongkong,
             Taipak, serta dua orang keturunan  Cina  Samarinda, Kwang Ling dan
             Khaerudin.
                 Tidak seperti Misaja Mitra yang produknya lebih bertumpu pada
             ekspor udang beku dan olehan, produk ekspor  Samarinda Cendana
             lebih bervariasi, karena tidak hanya melakukan ekspor udang beku
             (laut), namun juga udang galah (sungai), ikan betutu, ikan bawal dan
             sejumlah ikan segar lainnya ke  Hongkong,  Malaysia dan  Jepang. Mereka
             juga melakukan ekspansi dengan membangun cold storage di Jakarta,
             Banjarmasin, Semarang dan Tarakan, serta pos pembelian di  Balikpapan,
               Bontang dan  Berau, bahkan hingga ke Muara Muntai di hulu Sungai
             Mahakam. Pada masa jayanya  Samarinda Cendana selain memiliki





             Siasat Menguras Sumberdaya Perikanan                         119
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151