Page 166 - Mahadelta: Manifesto Penguasaan Tanah Terlarang
P. 166

diwajibkan mendapatkan pelepasan hak pakai atas kawasan hutan
             produksi yang akan mereka manfaatkan dari pemilik otoritas yaitu
             Departemen Kehutanan.
                 Jika mendasarkan pada ketentuan normatif, perusahaan migas
             yang telah mengantongi izin hak pakai dari otoritas yang berwenang,
             sebenarnya tidak diwajibkan mengganti dalam bentuk apapun dan
             pada siapapun, atas aktivitas yang dilakukan dalam wilayah konsesi
             mereka, karena kawasan tersebut secara hukum formal berada di atas
             tanah negara. Namun menurut  Simarmata (2008), perusahaan migas
             dan BP Migas lebih memilih menggunakan logika common sense, karena
             petambak dan nelayan dianggap telah mengeluarkan sejumlah uang
             untuk membuka tambak atau membuat dan memasang alat tangkap.
             Pihak perusahaan migas dan BP Migas bisa menerima tuntutan ganti
             rugi selama penggugat mampu menunjukkan surat legalitas kepemilikan
             lahan, seperti  SPPT (Surat Pernyataan Penggarapan Tanah/Surat
             Pernyataan Penguasaan Tanah) yang ditandatangani ketua RT, kepala
             desa dan camat, tanpa keharusan menunjukan izin yang dikeluarkan
             oleh instansi kehutanan sebagai pemilik otoritas. Hal ini kemungkinan
             merupakan “jalan tengah” yang dianggap paling mudah dan murah
             dalam membebaskan lahan-lahan yang telah dikelola dan dimanfaatkan
             masyarakat, dibandingkan harus menggunakan “kekuatan negara” yang
             belum tentu mampu menghalau “pendudukan” atas tanah-tanah negara
             tersebut. Sekaligus menjadi penjelas bahwa penerapan mekanisme ganti
             rugi/kompensasi, telah ikut membenarkan tindakan “pendudukan” yang
             selama ini berlangsung.
                 Perusahaan migas cenderung berlaku permisif, karena tidak
             berkepentingan mengendalikan pembukaan kawasan hutan sepanjang
             tidak mengganggu jalur pipa dan kompleks platform produksi migas.
             Karenanya sistem pengamanan tingkat tinggi yang diberlakukan mereka
             pun, tidak ditujukan untuk ikut mendukung pengamanan kawasan
             hutan produksi dimana area konsesi mereka berada, namun hanya
             diperuntukkan bagi pengamanan area-area produksi migas berikut
             instalasi penunjangnya. Tidak peduli dengan apapun yang terjadi diluar



             Siasat Menguras Sumberdaya Perikanan                         139
   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171