Page 59 - Mahadelta: Manifesto Penguasaan Tanah Terlarang
P. 59

penghancuran sebuah kapal dagang Belgia yang terdampar di muara
            Sungai Mahakam oleh pasukan sepangan Kerajaan Kutai, dibantu orang-
            orang Bugis dalam peristiwa “ Perang Tembak Maris”. Peristiwa inilah yang
            kemudian dijadikan alasan Pemerintah  Hindia  Belanda menghancurkan
            Kerajaan Kutai Kartanegara dengan mengirimkan pasukan penaklukkan
            dibawah komando  Letnan Laut D’Hooft pada 1844, yang mengakibatkan
              Sultan Muhammad Salehuddin menandatangani surat perjanjian takluk
            pada kolonialis  Belanda.
                Dalam laporannya, Zweger bahkan menulis “ Saudagar George
            Peacock King sudah mendirikan sebuah gudang barang di  Muara Bayur
            (terletak di  Muara Sungai Mahakam); dari gudang-gudang itu banyak
            kapal yang langsung mengambil muatan tanpa perlu memudiki sungai
            sampai  Samarinda, sehingga aktivitas perdagangan dapat diperlancar dan
            dipercepat”. Artinya kawasan Delta Mahakam yang menjadi satu-satunya
            pintu pelayaran dari  Samarinda dan daerah-daerah pedalaman Kutai
            menuju ke daerah lain di Nusantara, sejak lama memiliki fungsi strategis
            dalam kegiatan perdagangan, sehingga mustahil tidak perpenghuni.
                Setidaknya kampung  Pamangkaran yang banyak disebut dalam
            tradisi lisan masyarakat setempat sebagai kampung pertama yang
            berhasil dibangun migran Bugis, bisa menjadi salah satu rujukan untuk
            mendiskripsikan secara lebih mendasar berbagai laporan tersebut, karena
            menurut perkiraan kampung tua yang kini masuk ke dalam wilayah  Desa
            Sepatin ini, telah berdiri pada kurun waktu tersebut. Sesuai dengan
            temuan  Lenggono (2004), yang berhasil menelusuri keberadaan sebuah
            nisan bertahun 1939 di area pekuburan yang masih relatif baru di
            belakang masjid Al-Anshor Desa  Muara Pantuan. Padahal di kawasan
            yang dulunya merupakan area perkebunan milik penduduk Pemangkaran
            tersebut, juga terdapat area pekuburan yang lebih tua di  Tanjung
            Tengah yang belum teridentifikasi. Peta rupa bumi terbitan tahun 1934
            buatan Pemerintah  Hindia  Belanda-pun telah mencantumkan nama
              Pamangkaran dan  Muara Pantuan sebagai salah satu area pemukiman
            yang ada di kawasan Delta Mahakam.





           32                     Mahadelta: Manifesto Penguasaan Tanah Terlarang
   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64