Page 64 - Mahadelta: Manifesto Penguasaan Tanah Terlarang
P. 64

1976 –  Berkembangnya   Kehadiran cold storage ternyata mampu mendorong
               1980   kelompok-      munculnya kelas entrepreneur yang kuat dalam sektor
                     kelompok        perikanan di Delta Mahakam yaitu, Ponggawa.
                     punggawa      Migran Bugis yang baru datang memulai terjadinya
                                     gelombang penggunaan  trawl untuk menangkap
                                     ikan pada 1975, namun kegiatan ini dihentikan
                                     pemerintah dengan melarang penggunaan  trawl
                                     dalam kegiatan perikanan pada 1982.
                                   Selanjutnya muncul kebijakan pertanahan yang
                                     ditujukan untuk memecahkan persoalan pertanahan
                                     yang menghambat pelaksanaan pembangunan,
                                     misalnya kompensasi pembukaan hutan mangrove
                                     untuk kegiatan pertambakan pasca pelarangan  trawl
                                     bagi para nelayan lokal di sekitar kawasan Delta
                                     Mahakam.
                                   Ponggawa kaya dengan pengikutnya (client)
                                     serta para migran baru dari Sulawesi sejak akhir
                                     tahun 1980-an hingga awal 1990-an menjadikan
                                     kawasan daratan Delta Mahakam sebagai areal
                                     pengembangan pertambakan.
              1981 –  Tahun-tahun    Sejak dilarangnya  trawl dalam kegiatan penangkapan
               1990  maraknya        ikan dan semakin besarnya kebutuhan akan udang
                     kegiatan        dari pasar internasional telah memicu dibukanya
                     pertambakan     areal tambak secara massal.
                                   Mereka kemudian mencoba membudidayakan bibit
                                     udang yang diperoleh dari alam dan mulai berhasil
                                     di awal 1980-an, yang kemudian banyak diikuti oleh
                                     migran Bugis lainnya.
                                   Ponggawa bekerjasama dengan perusahaan cold
                                     storage kemudian banyak memberikan bantuan
                                     finansial di awal kegiatan pertambakan.
                                   Mulai muncul kelas borjuis yang memiliki
                                     kedekatan dengan penguasa lokal dan perusahaan
                                     eksportir. Para ponggawa tersebut dengan mudah
                                     mendapatkan konsensi atas sejumlah area hutan
                                     mangrove yang sangat luas dan mampu mengakses
                                     modal dari para pengusaha eksportir perikanan.
                                     Dengan menggunakan hegemoni budaya dan
                                     sumberdaya yang dimilikinya para ponggawa semakin
                                     memperkokoh posisinya sebagai patron yang mampu
                                     mengontrol hasil produksi tambak yang sangat luas






             Merajut Serpihan Sejarah Agraria Lokal                       37
   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69