Page 87 - Mahadelta: Manifesto Penguasaan Tanah Terlarang
P. 87

( PMDN) yang mulai beroperasi empat tahun setelahnya. Perusahaan-
            perusahaan eksportir perikanan tersebut melakukan hubungan simbiosis
            mutualisme, bekerjasama dengan para nelayan lokal yang membutuhkan
            sokongan dana besar dalam kegiatan perikanan tangkap, mengeksploitasi
            hasil perikanan disekitar Kawasan Delta Mahakam dan  Selat Makassar
            yang sangat melimpah.
                Upaya kerjasama dalam kegiatan pengusahaan perikanan ekspor
            dilakukan dalam bentuk yang khas. Perusahaan industri perikanan ekspor
            memberikan berbagai bantuan modal (sarana dan prasarana produksi)
            pada para nelayan setempat, sebagai imbalan pihak perusahaan akan
            menerima keseluruhan hasil produksi perikanan dari para nelayan
            tersebut, berikut pengembalian modal produksi secara bertahap hingga
            lunas. Meskipun para nelayan lokal mendapatkan berbagai kemudahan
            dan keuntungan dalam pola hubungan produksi seperti itu, namun
            keuntungan yang diperoleh melalui penanaman modal besar tersebut,
            tetaplah mengalir deras kepada para pemodal besar (perusahaan
            eksportir). Artinya para nelayan kecil atau buruh nelayan dan para
            buruh pabrik, selalu saja menjadi “alas struktur sosial” bagi kemakmuran
            lapisan sosial lainnya, yakni para pemodal besar (perusahaan eksportir).
            Akibatnya peningkatan produksi di sektor perikanan berjalan seiring
            dengan terjadinya ketimpangan kaya-miskin yang cenderung melebar,
            sementara keuntungan terdistribusi secara tidak adil, keluar dari kawasan
            Delta Mahakam.
                Meskipun demikian, kehadiran perusahaan-perusahaan cold storage
            yang memerlukan pasokan hasil perikanan dalam jumlah besar dan
            menawarkan harga yang lebih menarik tersebut, memiliki arti penting bagi
            perkembangan kegiatan perikanan tangkap di kawasan Delta Mahakam.
            Keberadaan industri perikanan skala ekspor tersebut, setidaknya mampu
            membangkitkan gairah usaha perikanan tangkap lokal, yang selalu di
            bawah bayang-banyak sektor pertambangan migas.
                Produksi perikanan di pantai timur Kalimantan melangalami
            peningkatan pesat. Sampai dengan tahun 1979, satu tahun sebelum
            diberlakukannya PP No. 39/1980, yang melarang penggunaan jaring



           60                     Mahadelta: Manifesto Penguasaan Tanah Terlarang
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92