Page 127 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 127

Keistimewan Yogyakarta
            dibentuk oleh pemerintah negara bagian Indonesia. Provinsi
            ini juga memiliki status istimewa atau otonomi khusus . Sta-
                                                             4
            tus ini merupakan sebuah warisan dari zaman sebelum kemer-
            dekaan. Kesultanan Yogyakarta dan juga Kadipaten Paku
            Alaman, sebagai cikal bakal atau asal usul DIY, memiliki sta-
            tus sebagai ‘Kerajaan vassal/Negara bagian/dependent State’
            dalam pemerintahan penjajahan mulai dari VOC, Hindia
            Perancis (Republik Bataaf Belanda-Perancis), India Timur/EIC
            (Kerajaan Inggris), Hindia Belanda (Kerajaan Nederland), dan
            terakhir Tentara Angkatan Darat XVI Jepang (Kekaisaran Je-
            pang). Oleh Belanda status tersebut disebut sebagai Zelfbes-
            tuurende Lanschappen dan Jepang menyebut dengan Koti/
            Kooti.  Status ini membawa konsekuensi hukum dan politik
                  5
            berupa kewenangan untuk mengatur dan mengurus wilayah-
            nya sendiri di bawah pengawasan pemerintah penjajahan
            tentunya. Akan tetapi status ini tidak serta merta bisa dilihat
            sebagai Yogyakarta independen, karena status sebagai wilayah
            koloni Belanda dengan tegas disebutkan dalam UU Belanda. 6
                Yogyakarta terbentuk berdasarkan kesepakatan dua kera-
            jaan yang ada di Yogyakarta. Melalui maklumat dua raja, PA
            VIII dan HB IX, RI mengakui secara sah tentang status dan
            kedudukan Yogyakarta. Menurut Purwokoesumo, munculnya
            maklumat dua raja tersebut atas desakan rakyat, sekalipun



            4  Lihat Republik Indonesia: Daerah Istimewa Yogyakarta, (Jakarta: Kementerian
             Penerangan, 1953).
            5  Lihat Cornelis Lay, dkk. Keistimewaan Yogyakarta: Naskah Akademik dan RUU
             Keistimewaan Yogyakarta, (Yogyakarta: Jurusan Ilmu Pemerintahan UGM,
             Vol. 2, No. 1, 2008).
            6  Lihat Soedarisman Poerwokoesoemo, Kadipaten Pakualaman , (Yogyakarta:
             Gadjah Mada University Press, 1985).

            104
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132