Page 246 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 246

Perebutan Ruang dan Kontestasi Budaya

               dari pada di utara. Kampung ini juga tidak memiliki perkum-
               pulan semacam karang taruna dan sebagainya. Para pemuda
               dari kalangan orang-orang mampu memilih pendidikan keluar
               dari pada aktif di kegiatan kampung. Tidak heran jika ketua
               RW-nya menjabat sampai lima periode akibat tidak adanya
               regenerasi. Warganya pun lebih memilih menyibukkan diri
               dalam aktivitas bisnis dari pada kumpul-kumpul di kampung.
               Salah satu kegiatan yang mampu menyatukan dua kolompok
               ini adalah acara 17-an dan perayaan Imlek. Di situ warga bisa
               berbaur bersama meskipun tidak sepenuhnya warga Ketandan
               berasal dari etnis Tionghoa. 31
                   Kampung lain yang memiliki sejarah panjang sebagai
               tempat yang dikenal sarang para gali adalah Karanganyar.
               Kampung ini terletak di pinggir sungai Code di sepanjang jalan
               Sisingamangaraja. Dulu tempat ini adalah pusat penampungan
               anak-anak terlantar yang dikumpulkan oleh pemerintah dalam
               satu komplek rehabilitasi bernama Ciptomulyo. Tetapi sejak
               tahun’70 hingga ’80-an daerah ini mulai terkenal ganas di ma-
               na para preman dan gali bersarang di sana. Pemalakan, perke-
               lahian, mabuk-mabukan, tawuran sering terjadi sekitar tahun
               1980-an. Perkelahian yang terjadi justru lebih banyak disebab-
               kan oleh partai politik. Pada tahun ’70-an perkelahian sempat
               memanas. Salah satu partai politik mengerahkan massanya
               menyerbu Karanganyar dengan mengerahkan lima belas truk.
               Tidak heran bila polisi sering berpatroli di tempat ini. Salah
               satu intervensi pemerintah untuk mengubah kampung ini
               adalah menempatkan pegawai negeri bermukim di wilayah
               ini. Jenis profesi yang mulai beragam dan pendidikan yang


               31  Ibid., hlm.113-114

                                                                  223
   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251