Page 308 - Keistimewaan Yogyakarta yang Diingat dan yang Dilupakan
P. 308

Lampiran

               Mangkunagaran. Setelah ibundanya ditahan oleh Sultan Sepuh
               —karena dianggap ikut mempengaruhi Adipati Anom-, Adipati
               Anom bekerja sama dengan Kapten Tan Djiem Sing menemui
               Crawfurd, residen Inggris untuk Yogyakarta. Dari hasil pertemu-
               annya Crawfurd dalam suratnya kepada Raffles mengusulkan
               Adipati Anom diangkat lagi menjadi sultan. Dalam surat itu pula
               Notokusumo diusulkan menjadi Pangeran Merdiko. Akhirnya
               diusulkan Letnan Gubernur Jenderal datang ke Yogyakarta
               dengan membawa pasukan untuk berperang. 3
                   Versi kedua mencatat segera setelah penyerahan kekuasaan
               dari Belanda-Perancis kepada Inggris, Hamengku Buwono II
               kembali mengambil alih tahta dari putranya. Kepada pemerintah
               Inggris Sultan mengusulkan beberapa tuntutan, di antaranya,
               pembayaran kembali uang ganti rugi daerah pesisiran yang
               diambil Belanda, Penyerahan makam-makam leluhur, dan dise-
               rahkannya Notokusumo dan Notodiningrat.
                   Oleh Raffles, Sultan Sepuh dibiarkan dalam kedudukannya
               dan bahkan diperkuat kedudukannya. Tuntutan Sultan untuk
               membebaskan kedua kerabatnya dipenuhi. Sebaliknya Sultan
               diminta untuk membubarkan Angkatan Bersenjata Kasultanan.
               Akibat campur tangan Inggris terlalu jauh dalam urusan istana,
               Sultan segera mengadakan perundingan dengan Sunan Surakar-
               ta untuk melepaskan diri dari Inggris. Sultan secara terang-
               terangan menentang Inggris dengan menolak pembubaran korps
               prajuritnya dan memperkuat pertahanan di istana serta menam-
               bah jumlah milisi bersenjata. Notokusumo dan Kapten Tan Djiem
               Sing-lah yang memberi tahu kepada Inggris segala rencana Sul-
               tan.
                   Akibatnya pada pertengahan Juni 1812, Admiral Gillespie
               datang ke Yogyakarta dengan pasukan bersenjata lengkap. Selain
               itu Legiun Pangeran Prangwadono (Mangkunagaran) juga diper-
               bantukan. Segera Gillespie mengirim ultimatum kepada Sultan
               untuk segera merealisasikan sikapnya dengan menyerahkan
               tahta pada Adipati Anom dan menjadikan Notokusumo menjadi

               3  Lihat John Pemberton, “Jawa”: On The Subject of Java (Yogyakarta: Matabangsa, 2003).

                                                                  285
   303   304   305   306   307   308   309   310   311   312   313