Page 167 - Mereka yang Dikalahkan, Perampasan Tanah dan Resistensi Masyarakat Pulau Padang
P. 167
142 M. Nazir Salim
warga semakin meningkatkan perlawanannya. Pada 17 November
2011, DPD RI wakil dari dapil Riau yakni H. M. Gafar Usman,
Intsiawati Ayus, Hj. Maimanah Umar, dan Muhammad Gazali,
memfasilitasi sebuah pertemuan di Gedung DPRD Riau. DPD sebagai
pihak yang mengundang para pihak yakni Bupati Meranti, Dinas
Kehutanan, dan wakil dari petani Pulau Padang, namun hasilnya
sama, mengecewakan warga Pulau Padang. Lagi dan lagi, semua
perjuangan tidak menampakkan secercah harapan, karena dalam
berbagai pertemuan tidak pernah ada kejelasan dan komitmen.
Ujungnya selalu mengatakan “kami tidak memiliki kewenangan
dan akan kami teruskan kepada Kementerian Kehutanan”. Akhirnya
peserta aksi yang hampir dua bulan di Pekanbaru pulang ke Pulau
Padang. Warga harus kembali memikirkan ulang strategi dan
perjuangannya, karena semua cara sudah ditempuh dan hingga kini
belum ada tanda-tanda hasil yang nyata.
Gambar 17. Yahya bersama Istrinya Purwati, saat melakukan “Aksi Jahit Mulut”
di Jakarta, Desember 2012.
Sumber foto: Lovina, http://pulau-padang.blogspot.co.id/