Page 166 - Mereka yang Dikalahkan, Perampasan Tanah dan Resistensi Masyarakat Pulau Padang
P. 166

Mereka yang Dikalahkan  141


              sebagai bentuk persetujuan pada tanggal 27 Oktober 2011. Sebuah
              forum yang langsung dipimpin oleh Bupati Irwan Nasir membuat
              kepala desa  tidak bisa melakukan  protes, karena berbagai alasan,
              termasuk tekanan forum dan merasa menjadi bagian dari bawahan
              bupati. Peristiwa itu setelah disosialisasikan ke desa masing-masing
              kemudian mendapat protes keras dari warga, dan akhir November
              beberapa kepala desa menarik diri dari kesepakatan dengan bupati
              dan RAPP. Di antaranya yang berhasil penulis temukan dokumen
              penolakannya adalah Kepala Desa Lukit, Kepala Desa Bagan Melibur,

              dan Kepala Desa Mengkirau. Tiga wilayah ini memang sebagai desa
              yang paling terdampak atas akuisisi lahan RAPP di Pulau Padang.

































              Gambar 16. Surat Kepala Desa Bagan Melibur, Desa Lukit, dan Desa Mengkirau
               kepada Menteri Kehutanan atas Penolakan RAPP beroperasi di Pulau Padang.
                              (Sumber: Dokumen Milik Yahya HS.)

                  Paket  kesepakatan  yang  dibangun oleh  RAPP,  Pemda,  dan

              sebagian  Kepala Desa Pulau Padang dengan MoU justru membuat
   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171