Page 171 - Mereka yang Dikalahkan, Perampasan Tanah dan Resistensi Masyarakat Pulau Padang
P. 171
146 M. Nazir Salim
pakar berbagai bidang terkait tuntutan masyarakat setempat; 4.
Melakukan pertemuan dengan berbagai stakeholder terkait dengan
tuntutan masyarakat; 5. Melaksanakan mediasi terhadap masyarakat
setempat; 6. Melaporkan hasil kerja Tim kepada Menteri Kehutanan
paling lambat pada minggu IV bulan Januari 2012.
Tim Mediasi dalam bekerja terbagi dua kelompok, satu kelompok
di Pekanbaru dan satu kelompok di Pulau Padang untuk mencari data di
lapangan. Tim ini akan melaporkan kepada menteri paling lambat akhir
Januari 2012. Tugas tim selain mencari data lapangan, ia juga berperan
melakukan mediasi atas konflik warga Vs RAPP. Dalam laporannya,
64
Tim Mediasi yang berhasil menyelesaikan dalam waktu kurang lebih
satu bulan menyampaikan beberapa alternatif solusi/rekomendasi.
Sebelum membuat rekomendasi, Tim Mediasi menemukan
beberapa poin penting sebagai dasar pijakan dalam membuat
rekomendasi, di antaranya adalah:
1. Pulau Padang ditinggali oleh penduduk dari berbagai etnis jauh
sebelum lndonesia merdeka.
2. Belum ada kepastian batas kawasan hutan negara, areal
konsensi, dan kawasan kelola masyarakat;
3. Masyarakat Pulau Padang memperoleh tanah melalui pewarisan
secara turun menurun dengan bentuk kepemilikan berupa SKT
serta tanda atau simbol alam (bukit, pohon, kuburan);
4. Masyarakat Pulau Padang secara turun menurun telah
mengelola lahan berupa karet serta sagu, dan memanfaatkan
hasil non hutan untuk keperluan kehidupan sehari hari;
5. Konsekuensi dari pemberian konsensi kepada PT RAPP
adalah hilangnya sumber-sumber ekonomi masyarakat karena
impikasi dari ketidakpastian hak penguasaan masyarakat dan
kemungkinan rusaknya Pulau Padang;
64 “Tim Mediasi Mulai Bekerja”, http://www.antarariau.com/
berita/17944/ tim-mediasi-mulai-bekerja.