Page 114 - Orang Indonesia dan Tanahnya
P. 114

C. Van Vollenhoven  75
                 Perbuatan semacam ini dilakukan pula di setiap daerah
              swapraja yang sesungguhnya tidak mengenal sikap yang despotis
              dari raja atas semua tanah; jadi merupakan tindakan yang sangat
              tidak tepat jika pemerintah menyerang para raja dengan suatu
              pernyataan domein. Bahkan di daerah-daerah dimana ketaatan
              dari para kawula kerajaan terhadap raja-rajanya terkenal sangat
              kuatnya, seperti di Siak dan Ternate, kita tidak menjumpai
              keadaan ini. Kitalah yang memasukkan hal tersebut, dengan
              kata lain kita menyita hak-hak penduduk atas tanah-tanahnya.
                 Tetapi dengan keluarnya pernyataan domein tersebut,
              yang menganggap semua tanah-tanah pertanian yang terletak
              di dalam daerah-daerah yang diperintah langsung di seluruh
              Hindia Belanda sebagai domein negeri, kejahatan apakah yang
              sesungguhnya telah terjadi? Bukankah pernyataan domein
              dari tahun 1870 dan 1875 telah menyatakan bahwa asas ini
              dipertahankan dengan tidak mengurangi apa yang telah
              ditetapkan dalam pasal 2 dan 3 Undang-undang Agraria tahun
              1870? Dan bukankah pasal-pasal tersbeut dengan jelas telah
              menetapkan bahwa “hak-hak dari penduduk pribumi” akan
              dihormati?
                 Memang benar bahwa perumusan domein telah menyatakan
              jaminan ini asalkan saja komisi negara yang dibentuk untuk
              menyusun “Burgelijk Wetboek Yang Dipersatukan” tidak
              menghapuskan azas yang harus dihormati itu dikemudian hari.
                 Namun bagaimana bunyi perumusan tersebut, dan
              bagaimana juga syarat yang dicantumkan di atas kertas, dengan
              tiada henti hak-hak penduduk atas tanah-tanah pertaniannya itu
              telah dilanggar terus-menerus, karena pemerintah menganggap
              tanah-tanah tersebut terutama sebagai domein negeri. Bahkan,
              meskipun pada waktu sekarang pemerintah tidak lagi menyebut
              hak-hak penduduk atas tanah-tanah domein itu sebagai
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119